Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kiat untuk Bangkit Setelah Jadi Korban Gaslighting

Seperti yang didefinisikan American Psychological Association, istilah gaslighting merupakan kata kerja yang berarti memanipulasi orang lain agar meragukan persepsi, pengalaman, atau pemahamannya tentang suatu peristiwa.

Ironisnya ketika mengalami gaslighting, akan ada banyak orang yang tidak memercayai cerita kita. Kita merasa diadili setiap kali membagikan pengalaman kita.

Tak jarang, kita harus menyertakan bukti pendukung, detail kasus, dan keterangan dari saksi mata.

Proses pembuktian pengalaman gaslighting bisa terasa melelahkan secara emosional dan fisik, bahkan menimbulkan trauma.

Perlu diketahui, beberapa orang terdekat mungkin akan menjauh dari kita. Mereka mempunyai pandangan lain dan seolah-olah pengalaman kita tidak terjadi.

Proses ini disebut moral disengagement atau pelepasan moral, ungkapan yang dicetuskan oleh psikolog Albert Bandura.

Bandura mengatakan, meskipun orang lain menyaksikan apa yang kita alami dan memercayai kita, mereka bisa saja menjauh dari kita dan tidak ingin terlibat.

Dalam buku yang ditulisnya berjudul "Moral Disengagement: How People Do Harm and Live with Themselves", Bandura menyebutkan cara untuk mengatasi gaslighting secara efektif.

1. Membuat jurnal

Tuliskan apa yang kita pikirkan ketika mengalami gaslighting. Hal ini akan membuat mental kita menjadi lebih jernih.

Dengan menuliskan kata-kata yang mengungkapkan betapa sakitnya perasaan kita, penderitaan kita akan terlihat.

Membuat jurnal akan membantu kita mengembangkan kata-kata terkait kesulitan dan kerentanan kita.

Simpanlah jurnal tersebut dengan baik. Siapa tahu kita akan memerlukannya di masa depan.

2. Bagikan rahasia  

Menyimpan rahasia seorang diri dapat menimbulkan lebih banyak luka secara emosional dan fisik.

Begitu menjadi korban gaslighting, kita menyimpan rahasia.

Pada titik tertentu, kita memutuskan untuk tidak mengungkapkan perasaan dan bagaimana kita diperlakukan oleh pelaku gaslighting.

Beban akibat menyimpan rahasia ini akan menguatkan keyakinan bahwa kita tidak memiliki kendali atas masa depan kita.

Cobalah mengungkapkan masalah kita kepada ahli kesehatan mental seperti terapis, untuk membantu meredakan kecemasan.

3. Hindari memertahankan citra diri

Setiap orang memiliki ketakutan akan mendapat penolakan. Namun, jangan coba menyembunyikan perasaan kita yang sebenarnya ketika menjadi korban gaslighting.

Memertahankan citra diri dan menunjukkan kepada orang lain bahwa kita baik-baik saja bisa menimbulkan stres.

Kita tidak hanya menyembunyikan kemarahan dan sakit hati, melainkan juga mencoba untuk terlihat kuat di hadapan orang lain.

Padahal, emosi kita sedang berkecamuk dan kita merasa rentan. Paksaan untuk memertahankan citra diri dapat menjadi penyebab meningkatkan rasa sakit emosional.

4. Jangan menyalahkan diri sendiri

Jangan menyalahkan diri di saat kita mengalami gaslighting.

Biasanya, gaslighting terjadi dalam situasi di mana kita bergantung pada orang lain untuk dukungan tertentu seperti keuangan, emosional, dan keluarga.

Karena kebutuhan kita akan dukungan dari orang lain yang melakukan gaslighting kepada kita, kita merasa ketakutan.

Ketakutan ini dapat berubah menjadi kemarahan, kecemasan, dan depresi.

5. Lakukan pemeriksaan fisik

Peristiwa traumatis yang menyakitkan seperti gaslighting dapat menyebabkan masalah fisik.

Dokter bisa menawarkan bantuan untuk gejala yang kita rasakan seperti sakit kepala, susah tidur di malam hari, atau sakit perut.

Pastikan untuk memberi tahu dokter semua gejala itu. Jika tidak, dokter kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menangani kita.

6. Bertemu ahli kesehatan mental

Ahli kesehatan mental tidak akan menghakimi kita saat membagikan pengalaman menjadi korban gaslighting.

Justru, ahli kesehatan mental dapat membimbing kita untuk melalui peristiwa traumatis itu.

Ketika mengalami gaslighting, kita sulit untuk melihat segala sesuatu dengan jernih.

Ahli kesehatan mental inilah yang dapat melihat dari sudut pandang yang lebih besar, serta memberikan kejelasan dan dukungan.

Mereka dapat menemukan cara untuk menyembuhkan rasa sakit kita karena sudah kehilangan kepercayaan pada orang lain dan diri sendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/08/090000120/kiat-untuk-bangkit-setelah-jadi-korban-gaslighting

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke