Makna Friends With Benefit (FWB), Apakah Cocok untuk Kita?

Konsep hubungan yang dianggap 'bebas ikatan' ini sedang jadi favorit anak muda kekinian.

FWB juga kerap disebutkan dalam konten Tiktok, Instagram, film maupun hiburan lainnya.

Beberapa dari kita mungkin lalu bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Friend With Benefit?

Friends With Benefit (FWB), relasi intim tanpa komitmen asmara

Dikutip dari Bride, Friends With Benefit (FWB) kini dimaknai sebagai hubungan di mana dua orang secara fisik intim satu sama lain namun tanpa ikatan asmara.

Kedua orang tersebut tidak berkomitmen terhadap satu sama lain, dengan cara apa pun.

Orang yang menjalani FWB menikmati menghabiskan waktu bersama, termasuk tindakan seksual, namun tidak ada perasaan romantis yang dilibatkan.

Konsep FWB memang tidak lazim berlaku di masyarakat Indonesia karena cenderung bebas dan tanpa aturan.

Namun bagi beberapa orang, khususnya anak muda zaman sekarang, FWB dianggap menyenangkan karena tak perlu adanya ikatan.

Alasannya, tak perlu ada komitmen maupun investasi emosional, atau kewajiban formal dan informal dalam suatu hubungan yang harus dijalani untuk bersama dengan orang yang disukainya.

Orang dengan takut dengan komitmen atau memiliki trauma tertentu bisa mendapatkan manfaat dari FWB tanpa mengorbankan rasa amannya.

Individu yang tidak tertarik pada hubungan romanis ini juga kerap menyukainya, khususnya jika tujuannya adalah pemenuhan kebutuhan seksual.

Konsep FWB tidak cocok untuk semua orang

Di sisi lain, konsep FWB tidak selalu cocok dijalani oleh semua orang.

Kita diajurkan menghindarinya jika hubungan tanpa ikatan ini adalah satu-satunya yang bersedia ditawarkan oleh pasangan.

Penting untuk benar-benar memahami cara mainnya untuk menghindari rasa sakit hati di masa depan.

Jangan sampai nekat menjalani FWB yang akhirnya berakhir membuat kita merasa tidak penting atau tidak terpenuhi kebutuhan emosionalnya.

Jika tetap ingin menjalani konsep FWB, berikut sejumlah tips yang perlu diperhatikan.

Terapkan aturan dasar dan batasan

FWB memang tidak mengikat namun bukan berarti tidak memiliki aturan maupun batasan.

Untuk memenuhi ekspektasi semua pihak, pastikan ada dialog terbuka tentang perilaku seksual apa yang diterima dan apa yang dilarang.

Perlunya mutual consent untuk mencegah terjadi berbagai hal yang tidak diinginkan termasuk kemungkinan adanya hubungan platonis lainnya.

Komunikasi yang teliti

Ketika menjalani FWB, kita harus mendiskusikan sifat hubungan secara terbuka dan jujur sejak awal.

Untuk menghindari kebingungan, perasaan terluka, dan salah interpretasi, kita harus benar-benar berterus terang dan consent untuk menghindari masalah di kemudian hari.

Sepakat soal durasi

Menyetujui durasi hubungan FWB sejak awal akan mencegah kita mengalami momen canggung atau menyakitkan di kemudian hari.

Putuskan bersama ini hubungan penuh kebebasan ini berlaku jangka panjang atau sekedar selingan sampai menemukan pasangan terbaik.

Bicarakan juga kemungkinan untuk mengakhiri hubungan jika ternyata ini tidak cocok dengan gaya hidup atau prinsip emosional kita.