Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ratu Victoria dan Tradisi Gaun Putih Para Pengantin Kerajaan Inggris

Baik Putri Diana, Kate Middleton, maupun Meghan Markle mengenakan gaun pengantin berwarna putih.

Tak disangkal, penampilan itu membuat mereka terlihat anggun dan elegan dalam momen sakral pernikahan.

Pertanyaannya, kenapa gaun pengantin pernikahan kerajaan Inggris selalu berwarna putih?

Rupanya, tradisi ini mulai dipopulerkan oleh Ratu Victoria.

Selama berkuasa, Ratu Victoria senantiasa mengenakan busana berwarna hitam demi mengenang suaminya yang telah meninggal, Pangeran Albert.

Namun jauh sebelum kematian sang suami, Victoria mengawali tren mode yang sama sekali berbeda: memakai gaun putih di hari pernikahan.

Setelah menikah dengan Albert, Victoria menuliskan gaun yang dipakainya ke dalam jurnal.

"Saya memakai gaun satin putih dengan lipatan renda Honiton, tiruan dari yang lama."

"Saya mengenakan kalung dan anting-anting berlian Turki, dan bros safir dari Albert yang indah," tulis dia.

Ketika itu, dia tidak menyadari jika gaun yang dikenakannya akan menjadi tren di masa mendatang.

Pada saat pernikahan Ratu Victoria dan Pangeran Albert, Victoria memilih gaun putih.

Gaun putih jarang dipilih, karena sulit untuk menjaga warna gaun tetap bersih setelah dipakai.

Itulah yang menjadi alasan mengapa pakaian berwarna putih sering dipandang sebagai simbol kekayaan.

Ada beragam teori yang beredar terkait keputusan Ratu Victoria mengenakan gaun putih di hari pernikahannya.

"Victoria memilih memakai warna putih karena itu adalah warna yang sempurna untuk menonjolkan renda yang halus."

Demikian ditulis Julia Baird dalam buku Victoria The Queen: An Intimate Biography of the Woman Who Ruled an Empire.

Diyakini, upaya Victoria memamerkan renda itu dilakukannya demi mendukung perajin renda di Inggris.

"Sebelum teknik pemutihan dikuasai, putih adalah warna yang langka dan mahal, lebih merupakan simbol kekayaan daripada kemurnian," tulis Baird.

"Victoria bukan yang pertama memakainya, tapi dialah yang membuat warna putih populer."

"Pembuat renda di seluruh Inggris sangat senang dengan lonjakan popularitas hasil karya mereka yang tiba-tiba."

Pendapat berbeda dikemukakan sejarawan Jennifer Steadman. Ia meyakini, sang ratu memilih putih karena dipandang suci dan polos di hadapan publik.

"Dia ingin dilihat sebagai istri Albert, jadi dia tidak mengenakan jubah negara berwarna merah," ungkap Steadman.

"Dia memakai gaun putih. Setelah itu, semua representasi di majalah mode mengangkat pakaian tersebut."

"Gaun pengantin putih menjadi simbol standar untuk kepolosan dan romansa."

Agnes Strickland, dalam biografi Ratu Victoria yang dibuatnya mendukung teori Steadman.

Strickland menulis, pada hari pernikahan Victoria bukan tampil sebagai ratu dengan perhiasan yang berkilauan, tetapi memakai gaun putih bersih layaknya perawan murni untuk bertemu mempelai prianya.

Victoria bukanlah orang pertama atau wanita pertama di keluarga kerajaan yang mengenakan gaun putih pada hari pernikahan.

Jauh sebelumnya, Ratu Mary dari Skotlandia memakai gaun putih di pesta pernikahannya pada tahun 1558.

Namun, Victoria-lah yang paling berpengaruh besar dalam mempopulerkan tradisi gaun pengantin putih di keluarga kerajaan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/20/120000020/ratu-victoria-dan-tradisi-gaun-putih-para-pengantin-kerajaan-inggris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke