Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita 2 Playset "Dewasa" untuk Perayaan 90 Tahun Lego

"Tolong ya, tidak ada kamera. Tidak ada kamera, kami sungguh minta pengertiannya. Ini benar-benar serius," sebut wanita itu dengan suara keras.

Rupanya, perempuan yang tak lain adalah karyawan dari produsen balok mainan khas Denmark itu merasa perlu untuk bersuara keras dan memberi peringatan pada para wartawan yang mendekat ke panggung.

Padahal, sejak awal acara peringatan itu sudah disampaikan dengan jelas, dan seluruh wartawan dari 20an negara yang ada ruang meeting tersebut terlihat patuh.

Mungkin, wanita itu khawatir ketika di akhir sesi dia melihat ada beberapa orang yang mengeluarkan ponsel, kala mendekat ke arah dua produk Lego yang ada di ruang itu.

"Pada saatnya kami akan menyediakan semua dokumentasi yang diperlukan," sebut pembawa acara saat selubung penutup akan dibuka.

Pemandangan ini terjadi di tengah sesi "Lego Design Past and Present", yang berlangsung pada Selasa (24/5/2022) lalu.

90 tahun Lego

Kedua produk ini memang diperlakukan dengan begitu istimewa oleh Lego. Sebab, keduanya dibuat khusus untuk menyambut perayaan 90 tahun lahirnya Lego.

Sejak awal tahun 2022, Lego memang sudah mengumumkan niat untuk membuat HUT ke-90 tahun ini bisa menjadi kenangan bagi banyak pecintanya di seluruh dunia.

Salah satunya adalah dengan membawa kembali kenangan masa kecil dari produk ikonik dalam kreasi yang penuh kejutan.

Mungkin karena untuk kenangan, maka baik Galaxy Explorer dan Lego Lion Knights Castle, yang kali ini dibuat, ditujukan untuk para penggemar dewasa. Ya, 18+.

Dua desainer yang merancang produk tersebut pun dihadirkan di atas panggung sejak awal acara. Mereka adalah Mike Psiaki dan Milan Madge.

Ada pula Niels Milan Pedersen, desainer yang sudah 44 tahun bekerja di Lego, dan ikut menciptakan kreasi legendaris Lego Pirates dan Forestmen, membuat tema klasik Space, serta kreasi kastil lainnya.

“Kami benar-benar ingin membangkitkan kenangan saat masih anak-anak ketika untuk pertama kali membuka katalog Lego, dan melihat kreasi besar dengan desa dan pasar," sebut Medge, sang perancang Lion Knights’ Castle.

Nah, di tengah acara, Madge dan Psiaki lalu beranjak dari kursinya dan masing-masing menuju ke sisi panggung, di mana ada tiga meja tinggi berdiri di masing-masing sudut.

Di atasnya ada benda-benda yang diselubungi dengan kain warna-warni. Tak lain, saat selubung itu dibuka, terlihat dus kreasi baru, dus kreasi lama, dan set Lego baru yang sudah terbangun sempurna.

Lagi-lagi, para jurnalis hanya bisa menyaksikan adegan itu dengan mata, tanpa boleh mengabadikannya dalam foto maupun video.

Selanjutnya Medge menerangkan, salah satu cara yang dia lakukan untuk mengundang kenangan lama tadi adalah dengan menghadirkan sedemikian banyak minifigure dalam set ini.

Ada 20 minifigure dalam set Lion Knights’ Castle, atau setara dengan apa yang ada dalam set set Star Wars, dan Marvel.

Set Lion Knights’ Castle ini dapat dipesan dan dibeli mulai awal Agustus 2022, dan dibanderol seharga 400 dollar AS atau sekitar Rp 6 juta. 

Ada 4.514 keping balok Lego yang dipakai untuk menyusun kastil yang dibuat untuk dinikmati full 360 derajat.

Tak heran jika kreasi ini lalau diklaim sebagai playset kastil paling rumit, dan -tentu saja mengesankan yang pernah diproduksi Lego.

“Kami ingin ini menjadi sesuatu yang dapat kita mainkan 360 derajat."

"Kastil ini dapat dibuka dan ditutup sepenuhnya, sehingga ada dinding di setiap sisinya,” kata Madge.

Ketika dibuka, terlihat bagaimana kreasi ini disusun sedemikian detail, tak ubahnya miniatur bangunan dengan berbagai ruang di dalamnya.

Ada menara kastil lengkap dengan celah panah. Kincir air, tukang roti yang menggiling tepung untuk rotinya.

Lalu, ada kamar tidur kerajaan dan gudang senjata penuh persenjataan, penjara bawah tanah dan ruang makan, serta tangga-tangga penghubung ke lantai atas.

Jadi, dari luar, kreasi ini terlihat seperti kastil yang tertutup pada setiap sisinya, Namun ketika dibuka dengan arah membelah, set ini menjadi terbentang panjang, dan terlihat kehidupan di dalamnya.

Rancangan baru yang lebih besar dan terlihat modern ini dibuat dengan tetap berkiblat pada model aslinya.

Set ini hadir untuk penggemar dewasa seperti halnya Lego Lion Knights Castle. Jika dulu, kreasi ini dibuat untuk usia 6 tahun ke atas, set ini pun dibuat untuk 18 tahun ke atas.

Set baru ini terdiri dari 1.254 potong balok Lego, jauh lebih besar dibanding set awal yang cuma 325 potong Lego.

Galaxy Explorer, versi terbaru dibanderol seharga 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta, dan sudah dipasarkan pada akhir Juni 2022 ini.

Bagi mereka yang memiliki kenangan dengan set Galaxy Explorer lawas, masih bisa merasakan sensasi yang sama pada set terbaru ini.

Set ini dilengkapi dengan dua sosok astronot merah dan dua putih, mirip dengan yang ada pada set aslinya.

Di samping para astronot, ada robot pendamping yang dikisahkan menemani para penjelajah di dalam kapal.

Lalu, aksesori interaktif untuk set termasuk sebuah kendaraan penjelajah permukaan planet untuk dikendarai oleh para astronot.

Daya tarik utama dari set ini adalah pesawat ruang angkasa klasik yang ukurannya lebih besar daripada yang pertama kali dilihat pada tahun 1979.

Meskipun ukurannya ditambah, kapal ini masih mempertahankan tampilan khas yang membuat para penggemar tak akan melupakan desain aslinya.

Desain klasiknya akan menampilkan tiga roda pendarat yang dapat dilipat, pintu belakang yang dapat dibuka, dan plat lintasan untuk menurunkan kendaraan penjelajah dari buritan.

"Jadi kendaraan ini dapat meluncur langsung dari bagian belakang pesawat," ungkap Psiaki sambil memeragakan bagaimana kendaraan penjelajah keluar dari kapal luar angkasa-nya itu.

Selain itu, kapal luar angkasa ini juga akan menyertakan kokpit yang detail, di mana para pilot dapat duduk dengan sempurna untuk empat sosoknya.

Kemudian, interior kapal pun dilengkapi dengan tempat tinggal yang menampilkan dua tempat tidur, komputer, dan kompartemen penyimpanan.

Fitur klasik yang kembali pada pesawat ruang angkasa ini adalah sentuhan warna biru dan abu-abu yang khas.

Lelaki dengan rambut gondrong, topi koboi, vest kulit, dan berjalan tanpa alas kaki ini, lalu menjelaskan alasannya.

Menurut dia, keleluasaan berkreasi yang didapat kolega-kolega mudanya saat ini pantas membuat dia cemburu.

“Dulu, kami kerap memasukkan begitu banyak hal ke dalam kreasi, tapi harus dikeluarkan lagi," ungkap Pedersen.

Menurut Pedersen, pertimbangan utama di masa itu adalah harga.

“Kami harus membuat kreasi yang harganya tidak terlalu tinggi, karena diyakini tak banyak orang yang mau mengeluarkan uang begitu banyak untuk mainan di masa itu," sebut dia.

"Nah, hal itulah yang selalu menjadi perhatian kami dalam berkreasi," sebut dia. 

Di masa lalu, Lego hanya dianggap sebagai mainan anak-anak, dan dewasa tak dikira bakal ikut memainkannya. "Ini perkembangan yang tergolong baru," sebut dia.

Pendekatan karakter untuk konsumen dewasa pun sedapat mungkin dihindari.

Dia ingat bagaimana salah satu model kastil yang dibuatkan dilengkapi dengan figur pandai besi dan dapur kecil, namun akhirnya harus disingkirkan.

Ada pula, kreasi tangga yang dinilai terlalu rumit dan mahal, yang kemudian disingkirkan, sebut Pedersen lagi.

Namun demikian semua perjuangan Pedersen membutuhkan proses.

Pendekatan mulai bergeser ketika di tahun 1989, dia dan mendiang Jens Nygaard Knudsen, -pencipta minifigure Lego dan Lego Space, mulai memperjuangkan ide ini.

Mereka berusaha meyakinkan para petinggi untuk mengizinkan tidak hanya membuat kapten bajak laut dengan raut muka "tak senyum", tetapi juga meriam yang menembak proyektil.

Ada pula izin untuk membuat kreasi pistol, senapan, dan bendera bajak laut tengkorak lengkap dengan tulangnya, yang terasa jauh dari kesan anak-anak.

"Semua itu adalah pertempuran panjang dengan pemilik Lego saat itu Godtfred Kirk Christiansen," kata Pedersen.

"Mereka awalnya tak ingin menaruh kreasi tengkorak di sana, tapi menurut kami itu terasa kurang pas, sehingga kami terus berjuang untuk itu," kenang dia lagi.

Usai acara sharing ini, para jurnalis dapat datang mendekat ke panggung, untuk melihat detail kedua kreasi tersebut.

Tiba-tiba, suara wanita berbaju putih itulah yang terdengar. Ya, suara tegas yang mengulangi larang jurnalis untuk mengambil gambar.

Sesaat kemudian, kedua set tersebut sudah dikemasi, dan usai santap siang, set tersebut sudah tak ada lagi di ruangan.

Kini, setelah berselang lebih dua minggu sejak momen tersebut- set-set Lego "dewasa" itu sudah bisa dinikmati publik.

Foto-foto yang dibagikan pihak Lego pun sudah menghiasi banyak pemberitaan dalam beberapa hari terakhir.

Akankah set-set ini menjadi begitu spesial seperti yang dibayangkan? Kita nantikan saja...

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/23/123754420/cerita-2-playset-dewasa-untuk-perayaan-90-tahun-lego

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke