Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Naezrah Desir, MUA TikTok yang Kondang Berkat "Passion"

Itulah yang terjadi pada seorang makeup artist asal New York, Naezrah Desir.

Dikutip dari Insider, Desir mengatakan awalnya dia tidak pernah memedulikan make up, hingga ibunya memberikan set brow pencil kit saat dia duduk di bangku kuliah.

"Aku tidak benar-benar memperhatikan make up sampai di bangku kuliah, dan ibuku memberikan brow set Sephora dengan pensil alis dan brow gel dari Anastasia,” ujarnya.

Passion Desir di bidang seni dan dan desain memang sudah ada sejak menjadi mahasiswi di Fashion Institute of Technology di New York.

Di sana dia mempelajari pakaian pria dan diberi beberapa produk kecantikan.

Jadi, mendapatkan make up pun hanya memperluas passion seni dirinya.

Passion tersebut yang membuat Desir menjadi salah satu makeup artist dan beauty influencer terkenal di TikTok.

Bahkan akun miliknya, @naezrah memiliki hampir 300.000 pengikut saat ini.

Lalu soal bakatnya, perempuan berusia 25 tahun ini merasa hal itu merupakan refleksi dari lingkungan sekitarnya.

Terutama, bakat itu muncul karena berada dalam keluarga yang senang memanjakan diri sendiri.

Misalnya saja, ritual masa kecilnya di mana dia selalu pergi ke salon kuku bersama neneknya, dan tetap mengecat kukunya setiap minggu.

Interaksi dan studinya di FIT itulah yang membuatnya perlahan memiliki gaya seninya sendiri.

Dia pun mempelajai bahwa latihan tanpa henti tentu akan membuahkan hasil.

Desir lantas mengajari dirinya sendiri bagaimana cara mengaplikasikan make up dan mulai bereksperimen dengan warna-warna netral.

Setelah kemampuannya berkembang, dia mulai mencoba mengaplikasikan make up di Facebook Live bersama teman-temannya.

Sejak itulah, audiensnya mulai berkembang dan mulai merambah ke Instagram.

Dia lalu memulai memamerkan berbagai make up dengan tampilan yang lebih berwarna.

"Istimewa, ambigu, dan nampak berasal dari dunia lain,” ujar Desir mendeskripsikan kreasi make up-nya saat ini.

Menyukai “shapeshifting”

Pada Insider, Desir mengaku menyukai “shapeshifting” alias mengubah diri.

"Terkadang, aku melakukan body painting dan membuat diriku menjadi benda lain. Rasanya menyenangkan saat melihat hasilnya, sangat berbeda,” katanya.

Desir merasa, meski kerap bereskperimen dengan make up seperti orang lain, apa yang dia lakukan sedikit berbeda.

Portofolionya memang beragam, mulai dari gaya glamour vintage hingga tampilan efek khusus yang transformatif.

Menurut dia, keahlian ini membuatnya menemukan kedamaian dan dapat membedakan dirinya dari rekan-rekannya.

"Aku tidak mencoba menjadi orang lain, hanya mengunggah karyaku dan kemudian menikmatinya sembari mengunggahnya."

"Menikmati berbagi dengan orang-orang, menikmati orang-orang yang menyukai seni yang aku buat,” ujar dia.

Kendati demikian, di balik prestasi yang dicetaknya dan orang-orang yang menyukai karyanya, Desir masih sering mendapat kecaman dan komentar rasis hingga kini.

Menurut Desir, sebagai seorang perempuan berkulit hitam, hidupnya memang tidak mudah.

“Semua orang akan meragukanmu, semua orang akan mengatakan bahwa make up itu akan lebih baik jika dipakai ornag lain."

"Aku selalu mendapatkan komentar seperti ini saat me-repost sesuatu. Komentarnya sangat negatif,” kata dia.

Namun, Desir tak membiarkan semua komentar negatif itu menghalangi jalannya dalam berkarya.

Bahkan menurut dia, komentar semacam itu hanya membuatnya semakin bersemangat.

Desir lalu berhasil membalas komentar negatif di Twitter terkait gaya make up signature-nya, white bright undereye (makeup bawah mata dengan nuansa putih) menjadi sesuatu yang positif.

Caranya, dia memutuskan untuk mengunggah look make up bawah mata serupa dengan warna biru muda sebagai respons terhadap kritik yang dia dapatkan.

"Aku hanya melakukannya karena kalian menganggap bahwa putih terlihat buruk, dan aku berpikir, ‘Aku akan melakukannya dalam warna lain,’” ujarnya.

Adapun soal tantangan lainnya, Desir merasa, sama seperti kreator berkulit hitam lainnya.

Terkadang konten miliknya diunggah sembarang orang tanpa memberi kredit padanya.

Namun, Desir menghadapinya dengan santai.

"Jika aku melihat sesuatu yang aku kerjakan di-copy oleh orang lain dan tidak memberikan kredit, aku hanya akan mengatakan, ‘Hai, ini look-ku. Apakah bisa memberikan kredit padaku?’” ujarnya.

Konten yang dibuat Desir pun berhasil membawanya bekerja sama dengan beberapa brand make up.

Salah satunya Colourpop, perusahaan yang sempat dituduh menggunakan konten Desir sebagai inspirasi iklan di TikTok tanpa izin.

Bahkan, bintang R&B SZA pun menggaet Desir.

Lalu untuk saat ini, Desir mengaku ingin berfokus untuk menjadi inspirasi bagi orang-orang yang terlihat seperti dirinya.

"Aku hanya ingin berguna bagi komunitas orang berkulit hitam, para kreator dan seniman berkulit hitam."

"Terutama mereka yang memiliki kulit gelap. Sebab, kami selalu mendapat komentar negatif karena melakukan hal-hal yang out of the box,” ujarnya.

"Lalu, aku juga ingin menjadi pedoman bagi orang-orang, seperti beauty influencer Jackie Aina yang berkembang di YouTube."

"Aku ingin seperti itu, namun di bidang creative make up,” sambung dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/08/112113320/naezrah-desir-mua-tiktok-yang-kondang-berkat-passion

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke