Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mencairkan Sayuran Beku Sebelum Diolah

Tujuannya, agar makanan memiliki umur penyimpanan yang lebih lama dan kualitasnya tidak menurun sebelum dimasak.

Namun biasanya orang malas menggunakan sayuran beku, karena saat melewati proses pencairan (thawing), sayuran menjadi lembek dan hambar.

Padahal kondisi ini sebenarnya dapat dihindari dengan mudah.

"Sayuran beku cenderung melepaskan air dengan cepat dan bisa menjadi lembek jika tidak dilakukan dengan benar."

Demikian kata William Goldfield, direktur komunikasi perusahaan di Dole Food Company, Inc.

Para ahli menjelaskan tiga metode terbaik untuk mencairkan dan memasak sayuran beku.

1. Meletakkan sayuran di dalam kulkas

Sayuran beku dapat dicairkan di kulkas. Agar kondensasi tidak menetes ke makanan lain, tempatkan sayuran kemasan dalam wadah saat dicairkan.

Hal ini disampaikan Jen Bruning, MS RDM LDN, Jurubicara di Academy of Nutrition and Dietetics.

Bruning mencatat, sayuran beku dapat mencair di rak atas kulkas dan biasanya dimasak pada suhu lebih rendah ketimbang makanan lain.

Sejumlah sayuran seperti bayam dan kangkung mengeluarkan banyak air saat dicairkan.

Maka dari itu, Bruning menyarankan untuk memeras sayuran yang sudah dicairkan menggunakan handuk bersih atau tangan yang steril sebelum sayuran itu dimasak.

Sebaiknya kita tidak meletakkan sayuran beku di atas meja untuk dicairkan.

"Bakteri di permukaan makanan dapat menjadi aktif dan mulai berkembang biak, yang meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan," ujar Bruning.

2. Mencairkan sayuran dalam microwave

Bagi yang tidak ingin membuang banyak waktu, cairkan sayuran beku dengan memasukkan sayuran ke dalam microwave.

Bruning menganjurkan pengaturan daya rendah atau defrost. Cara ini mencegah kita memasak sayuran ketika beberapa bagian sayuran masih dalam keadaan beku.

"Matikan microwave dan putar sayuran setiap 30 hingga 60 detik sehingga mencair secara merata tanpa memasak makanan," lanjut Bruning.

Sementara itu, dikatakan Goldfield, cobalah membaca panduan penggunaan microwave terkait proses mencairkan sayuran beku.

"Sayuran di dalam microwave melepaskan air dengan cepat dan menjadi lembek, hal itu tidak diinginkan," katanya.

3. Langsung dimasak

Tidak perlu mencairkan sayuran, kita juga bisa langsung memasak sayuran dalam kondisi beku, menurut Goldfield.

Ada berbagai metode berbeda untuk memasak sayuran beku, tergantung dari menu apa yang mau kita sajikan.

Untuk menu sup dan semur, sayuran beku dapat langsung dimasukkan ke dalam panci dengan bahan-bahan lainnya.

Sayuran beku seperti brokoli, kubis Brussel, dan kembang kol dapat dibumbui dan dicampur dengan minyak zaitun sebelum dipanggang dalam oven.

"Campuran tumisan dapat ditambahkan ke wajan panas untuk makanan cepat saji atau makanan pendamping," kata dia.

Untuk sayuran beku seperti bayam dan bawang merah, Goldfield menganjurkan untuk menumis kedua sayuran itu dalam wajan guna mengurangi kelebihan air sebelum ditambahkan ke makanan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/14/080000120/tips-mencairkan-sayuran-beku-sebelum-diolah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com