Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Dikira Sama, Kenali 4 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air

KOMPAS.com - Merebaknya kasus cacar monyet alias monkeypox memicu kekhawatiran bagi banyak orang.

Meski penyakit ini tidak sama dengan cacar air, namun keduanya memiliki gejala yang sangat mirip.

Baik pada cacar monyet ataupun cacar air, seseorang dapat mengalami gejala berupa pilek, demam, ruam, nyeri di tubuh hingga merasa kelelahan.

Para ahli mengatakan bahwa gejala kedua penyakit ini cukup mirip di awal-awal infeksi.

Tak heran jika banyak orang yang keliru untuk membedakan penyakit cacar monyet dan cacar air.

Seperti istilah serupa tapi tak sama, penyakit cacar monyet dan cacar air jelas berbeda.

Hal itu dapat dibuktikan dari jenis virus yang menginfeksi, gejala ruam, hingga berapa faktor pembeda lainnya.

Berikut lima perbedaan antara cacar monyet dan cacar air.

1. Virus penyebab penyakit

Kedua penyakit tersebut disebabkan oleh virus dari famili yang berbeda.

Cacar air disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV). Virus tersebut tidak datang dari keluarga virus yang menyebabkan cacar monyet.

Menurut Don Vinh, seorang profesor di Divisi Kedokteran Eksperimental di Universitas McGill, VZV itu merupakan bagian dari keluarga herpes virus.

Hal tersebut dapat dibuktikan dari bentuk ruam yang terjadi pada kulit ketika virus mulai menginfeksi tubuh.

Sementara pada monkeypox, termasuk ke dalam genus orthopoxvirus dalam keluarga poxviridae. Monkeypox adalah sepupu cacar air.

Bentuk penyakit zoonosis, infeksi dapat terjadi terutama ditularkan ke manusia dari hewan.

2. Gejala ruam atau lesi pada kulit

Meski kedua penyakit tersebut menyebabkan ruam dengan lesi atau lepuh di kulit. Namun, ruamnya dapat dibedakan oleh sebaran ruam yang terjadi pada tubuh.

Ruam pada cacar air dimulai dengan memengaruhi satu bagian tubuh, misalnya jika pasien terinfeksi cacar air di area tangan. Kemudian bisa menyebar ke area tubuh lain.

Tetapi cacar monyet langsung ruam di seluruh tubuh. Biasanya dimulai dari area wajah dan ke bagian tubuh lainnya.

Setiap orang yang pernah mengalami dua penyakit ini pasti bisa membedakan gejalanya di awal infeksi.

Ruamnya dapat membentuk keropeng sebelum sembuh dan beberapa pasien mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.

Sedangkan pada pasien cacar air biasanya tidak bengkak dan ruam berwarna merah, meski terkadang ada lentilan berisi cairan putih.

3. Penularan

Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.

Virus yang satu ini juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin, serta bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka yang terinfeksi, seperti pakaian atau linen.

Sedangkan cacar air dapat menyebar dengan mudah hanya kepada orang yang belum pernah terinfeksi cacar air atau tidak pernah divaksinasi.

Tetapi, bagi seseorang yang sudah pernah terkena cacar air atau sudah divaksinasi, maka jarang terinfeksi lagi.

4. Perbedaan gejala lainnya

Beberapa perbedaan juga dapat dilihat melalui gejala yang muncul seperti ruam dan demam.

Pada cacar monyet, ruam muncul 1 hingga 5 hari setelah demam. Sementara ruam cacar air muncul 1 hingga 2 hari setelah demam.

Masak inkubasi infeksi cacar monyet adalah 5-21 hari. Sedangkan cacar air hanya berlangsung 4-7 hari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/05/110658120/sering-dikira-sama-kenali-4-perbedaan-cacar-monyet-dan-cacar-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke