Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Makanan Penyebab Heartburn, Perlu Dihindari Penderita Asam Lambung

KOMPAS.com - Ketidaknyamanan hingga sensasi seperti terbakar di area dada dan tenggorokan setelah makan biasa disebut dengan heartburn.

Tak perlu langsung cemas karena tidak semua sensasi terbakar ini disebabkan oleh gejala penyakit jantung.

Heartburn dapat terjadi ketika asam lambung atau refluks asam naik ke kerongkongan dan mulai mengiritasi.

Biasanya penyebab utamanya diakibatkan oleh beberapa jenis makanan tertentu yang kita konsumsi.

Makanan penyebab heartburn

Ketika mengalami heartburn, kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi obat penetral asam lambung yang dijual bebas.

Akan tetapi, menurut Lisa Moskovitz, RD, CEO NY Nutrition Group dan penulis The Core 3 Healthy Eating Plan, ada cara yang lebih baik daripada terus-terusan minum obat.

Sarannya adalah kita sebaiknya mengatur pola makan dengan menghindari beberapa jenis asupan penyebab heartburn agar tidak terjadi kekambuhan.

Melansir laman Eat This Not That, berikut lima jenis makanan penyebab heartburn yang perlu dihindari penderita asam lambung.

1. Makanan pedas

Pikirkan dua kali sebelum mengonsumsi makanan pedas apabila heartburn sering kambuh dalam satu minggu terakhir.

Kata Moskovitz, makanan pedas biasanya mengandung capcaisin.

Zat ini dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan menyebabkan makanan lebih lama berada di lambung, sehingga memicu asam lambung yang berlebihan.

Jika memang kita merasa sulit menghindari makanan pedas, kita dapat menggantinya dengan bahan-bahan yang memiliki sensasi serupa, tetapi lebih aman dan nyaman di lambung.

Seperti mengganti cabai, paprika atau minyak cabai dengan bumbu yang lebih ringan layaknya rosemary, oregano, tyhme, basil dan jahe.

Lemak yang tinggi itu dapat menyebabkan sfingter esofagus melemah dan memicu asam lambung naik dari perut ke kerongkongan.

Selain itu, makanan yang diolah dengan cara digoreng juga dapat menghambat proses pengosongan perut.

"Makanan tinggi lemak dapat merangsang garam empedu yang membuat sfingter melemah. Sfingter itu fungsinya mencegah asam lambung naik ke kerongkongan," jelas Moskovitz.

Jika ingin menikmati makanan yang garingnya sama, lebih baik pilih makanan yang diolah dengan metode memasak yang rendah lemak.

Seperti makanan yang dipanggang, dibakar, kukus atau metode lainnya.

Berbagai buah citrus termasuk jeruk, lemon, dan lain sebagainya mengandung vitamin C yang tinggi.

Nutrisi ini sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh namun tidak ramah di lambung.

"Buah citrus mengandung asam sitrat yang tinggi dan dapat meningkatkan produksi asam lambung, penyebab utama sensasi heartburn," kata Moskovitz.

Tak ada salahnya jika kita mengganti konsumsi buah dengan jenis buah yang nyaman di lambung seperti beri, pisang dan apel.

4. Kopi atau kafein

Kebiasaan minum kopi dapat memicu sekresi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah.

Hal ini memungkinkan asam lambung sangat mudah naik ke kerongkongan dan memberikan sensasi seperti panas di dada.

Jika kita punya riwayat penyakit asam lambung, Moskovitz menyarankan untuk mengurangi minum kopi.

Termasuk pula berbagai minuman berkafein lainnya dalam rutinitas sehari-hari seperti teh, soft drink hingga minuman bersoda.

Namun di samping itu, kombucha tidak hanya memiliki rasa yang asam, tetapi juga ada karbonasinya.

Dua kombinasi yang terkandung pada kombucha berkontribusi dalam peningkatan produksi asam lambung.

"Jika ini masalah bagi Anda, kita dapat memilih sumber probiotik atau makanan fermentasi lainnya. Seperti greek yoghurt, kimchi, kefir dan beberapa minuman probiotik lainnya," tandas Moskovitz.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/06/170000620/5-makanan-penyebab-heartburn-perlu-dihindari-penderita-asam-lambung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke