Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Cara Merawat Kain Batik agar Tidak Mudah Rusak

Meski begitu, keindahan kain batik bisa saja pudar seiring berjalannya waktu jika kita merawatnya dengan baik.

Apalagi, merawat kain batik perlu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari proses mencuci hingga menyimpannya.

Nah, bagi yang belum tahu bagaimana merawat kain batik, berikut adalah kiat-kiat yang dapat dipraktikan untuk menjaga kain batik tetap awet dan tidak mudah rusak.

1. Mencucinya dengan tangan

Pengamat batik dan pendiri Rasa Wastra Indonesia, Monique Hardjoko mengatakan, kiat utama dalam merawat kain batik agar tidak mudah rusak adalah mencucinya dengan menggunakan tangan.

"Sebenarnya kalau pemakaian batik tidak sampai basah atau terlalu kotor cukup diangin-anginkan saja, tidak perlu dicuci."

Demikian kata Monique dalam media workshop Shopee bertajuk Cerita Batik Nusantara di Museum Tekstil Jakarta, Jumat (30/9/2022).

"Kalau pun harus dicuci, sebaiknya cuci menggunakan tangan dengan air hangat atau suam-suam kuku yang dicampur cairan lerak," kata dia.

Selain lerak, Monique juga menambahkan bahwa kita bisa memberikan sedikit cairan detergen khusus batik atau sabun bayi, lalu setelah itu bilas dengan air tanpa dikucek.

"Untuk sabun atau detergen pastikan kita pakainya sedikit saja, jangan sampai berbusa-busa," ujar dia.

Sementara itu, pemilik bisnis batik Shiroshima Indonesia, Dian Nutri Justisia Shirokadt, merekomendasikan kita untuk tidak mencuci kain batik dengan menggunakan mesin cuci.

Sebab, mesin cuci rentan membuat kain batik rusak.

"Apabila ingin mencuci di mesin cuci harus ada kain pelindung seperti kantong dan menggunakan lerak. Tapi, lebih baik mencucinya pakai tangan," saran dia.

2. Hindari pengeringan di bawah matahari langsung

Proses pengeringan kain batik juga perlu diperhatikan. Salah satunya tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari langsung.

"Untuk pengeringannya jangan langsung di bawah panas matahari langsung, pastikan kita menjemurnya di tempat yang lebih teduh," kata Dian.

"Karena panas dari sinar matahari itu bisa menurunkan warna. Hal ini juga perlu dilakukan ketika menyetrika baju batik juga tidak boleh terlalu panas," lanjut dia.

3. Memerhatikan cara penyimpanan

Monique mengatakan,  zaman dulu, batik-batik lawas biasanya disimpan dengan cara digulung, bukan dilipat.

"Kalau melipat batik, lipatannya juga diganti-ganti supaya tidak berbekas atau bisa kita lipat lalu digantung," tutur dia.

Selain caranya, Monique juga merekomendasikan untuk menyimpan kain batik dengan daun-daun kering seperti daun pandan atau daun kayu putih (eucalyptus).

"Daun-daun kering ini berfungsi untuk menjaga keawetan, bisa batik maupun tenun, dan juga menghindari kelembapan, serta serangga dari luar yang bisa merusak lapisan kain," imbuh dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/02/200000720/3-cara-merawat-kain-batik-agar-tidak-mudah-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke