Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Menakuti Anak dengan Kisah Horor Saat Kecil

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Mengasuh anak memang bukan hal yang mudah. Hal ini sering kali dirasakan oleh para ibu yang hampir berada 24 jam bersama anaknya. Jika ditanya, apa yang paling sulit dari mengasuh anak, para ibu mungkin akan menjawab “membuat anak nurut”.

Dalam hal ini, orangtua pasti pernah membuat skenario sesuatu yang menyeramkan agar anak mau menurutinya. Misalnya saja saat menidurkan anak mereka atau ketika anak pergi ke suatu tempat sendirian.

Tidak jarang ditemukan orangtua di Indonesia yang langsung menakut-nakuti anak dengan kisah-kisah horor atau menyebut entitas horor yang kita kenali.

Orangtua bahkan mengarang cerita tentang melihat monster di dalam lemari dan menceritakannya kepada anak-anak mereka.

Mereka akan memberi tahu anak-anak mereka bahwa monster itu telah dibunuh atau diusir, tetapi monster itu akan kembali jika mereka tidak berperilaku baik atau pergi tidur lebih awal.

Apa pun perilaku yang tampak pada saat itu, para ibu ini tidak tahu bahwa mereka menanamkan unsur ketakutan dalam pikiran anak-anak mereka, yang akan memiliki konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan mental mereka.

Dibanding menakut-nakuti, siniar Dongeng Pilihan Orangtua memiliki beberapa cerita petualangan seru yang bisa didengarkan anak, misalnya dalam episode bertajuk “Cerita Satu Malam yang Mencekam” yang dapat diakses melalui https://dik.si/DopingMalamMencekam.

Hal menakut-nakuti ini memang terkadang efektif untuk mengatur anak, tetapi orangtua tanpa sadar telah menanamkan rasa takut berkepanjangan yang mungkin dibawa anak hingga dewasa.

Efeknya mungkin tidak terlihat sekarang, tetapi rasa takut itu dapat bertransformasi ke banyak gangguan mental lainnya.

Salah satunya adalah Nyctophobia atau phobia akan gelap. Jika ada pemicunya, hal ini akan berimbas ke gangguan kecemasan bahkan skizofrenia.

Anak juga tidak akan bisa tidur dengan lampu mati karena kegelapan membuatnya takut. Dan terkadang, bangun dari mimpi buruk yang juga akan mengganggu kesehatan fisik.

Menakuti Anak Menurut Para Ahli

Menurut psikolog, menanamkan rasa takut yang berlebihan pada anak-anak dapat meninggalkan bekas luka psikologis jangka panjang dan menyebabkan sejumlah gangguan mental seperti gangguan stres pasca-trauma, serangan panik dan gangguan kecemasan.

Gangguan tersebut akan membuat kepribadian mereka bisa semakin rusak, sehingga menghambat jalan kesuksesan mereka di bidangnya masing-masing. Selain itu, kualitas hidup juga akan menurun bahkan mengganggu aspek lainnya seperti finansial.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa karena perilaku ini sebagian besar anak-anak rentan terhadap rasa takut akan kegelapan, yang jika tidak ditangani dan dikelola dengan baik oleh orang tua tepat waktu, dapat menyebabkan rasa takut tersebut bertahan hingga remaja.

Faktanya, karena ketakutan sebelum tidur ini, kebanyakan anak kehilangan kapasitas mereka untuk membedakan antara ancaman dan keamanan. Hal ini membuat anak menjadi anti sosial di kemudian hari sehingga menyulitkan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain.

Sebagai orangtua, berusaha agar anak tidak mengalami trauma adalah tugas kita. Bahkan jika anak telah mengetahui dan merasakan rasa takut, kita harus berusaha untuk memperlakukannya dengan hati-hati dan penuh kasih sayang dengan mengingatkan mereka bahwa hantu atau monster itu tidak ada.

Alih-alih menakut-nakuti anak-anak dengan taktik seperti itu, orang tua harus mencoba menceritakan beberapa kisah menarik dengan moral untuk membantu mereka tumbuh menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari.

Cara dan Manfaat Mengenalkan Cerita Horor Pada Anak

Orangtua diperbolehkan untuk memperkenalkan cerita-cerita horor kepada anak dengan beberapa ketentuan. Hal ini karena cerita horor juga dapat mengajarkan anak tentang suatu hal baru yang dapat menjadi pembelajaran untuknya ke depannya.

Cerita horor dapat memberi kita kesempatan untuk mengetahui apa yang kita takutkan, membicarakan atau mendiskusikannya, dan menyoroti emosi negatif daripada hanya menguburnya jauh di dalam. Hal ini juga akan membantu anak memiliki sensor yang baik.

Sensor ini dengan catatan bahwa orangtua juga harus memberikan anak cerita yang baik dan tidak mengandung unsur kekerasan dengan intens. Orangtua dapat memberikan cerita-cerita karya Roald Dahl, Neil Gaiman, atau J.K. Rowling.

Hal ini untuk melihat bahwa apakah cerita anak-anak yang terkadang kelam itu mampu membuatnya memahami pesan yang ingin disampaikan.

Juga, menjadi kesempatan yang bagus untuk membuka diskusi mengenai apa yang membuat mereka takut dan bagaimana menilai situasi yang akan mereka hadapi jika berada pada posisi tokoh di kemudian hari.

Selain itu, anak-anak juga dapat belajar mengenai bahaya. Misalnya anak akan belajar tentang bahaya pergi dengan orang asing, tidak sopan kepada orang lain, atau berjalan di malam hari sendirian melalui cerita yang dialami tokoh dalam cerita.

Selain lewat buku cerita, orangtua juga dapat memperkenalkan cerita seram kepada anak lewat podcast, loh. Dengarkan episode selanjutnya dari siniar Dongeng Pilihan Orangtua dalam episode bertajuk “Cerita Satu Malam yang Mencekam” hanya di Spotify.

Ikuti juga siniarnya dan dengarkan kisah menarik lainnya bersama anak di waktu santai!

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/14/072929520/bahaya-menakuti-anak-dengan-kisah-horor-saat-kecil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke