Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanda-tanda Mata Minus pada Anak yang Jarang Diketahui

KOMPAS.com - Mata minus merupakan gangguan pada indra penglihatan yang perlu diketahui sejak dini perihal tanda-tandanya, khususnya pada anak-anak.

Pasalnya, kondisi mata minus atau biasa disebut miopi pada anak ini dapat membuatnya kesulitan melihat obyek jarak jauh.

Tentu saja kondisi tersebut dapat mengganggu aktivitasnya baik di rumah atau belajar di sekolah hingga bisa juga berdampak pada memorinya.

Sebagai orangtua, penting sekali untuk memantau kondisi kesehatan mata anak sejak dini.

Caranya bisa dengan melakukan pemeriksaan kesehatan mata anak ke dokter mata secara berkala.

Paling tidak kebiasaan screening ini dapat membantu orangtua dalam memantau kondisi kesehatan mata anak, hingga melihat risiko gangguan atau kondisi lainnya yang mungkin tidak menunjukkan gejala.

"Screening mata bisa dimulai dari usia berapapun. Bahkan anak yang baru lahir juga bisa di-screening karena khawatir ada penyakit bawaan mata dan lain sebagainya," kata dr. Zoraya A Feranthy, SpM, di Jakarta, belum lama ini.

Khususnya dalam hal mengenali mata minus pada anak, ada tanda-tanda awal yang dapat dicurigai.

Bila orangtua menemukan beberapa hal berikut dalam perilaku anak sehari-hari, maka orangtua perlu melakukan tindakan lebih lanjut dengan memeriksakan mata anak ke dokter.

1. Sering mengeluh sakit usai pulang sekolah

Mata minus yang tidak terkoreksi dengan baik dapat menyebakan gejala seperti pusing hingga sakit kepala.

Biasanya gejala itu muncul akibat mata terlalu lelah mencari titik fokus agar pandangannya tidak kabur.

Kondisi tersebut lantas menimbulkan ketegangan otot pada mata, yang menjalar dan menyebabkan sakit kepala.

2. Suka menyipitkan mata

Tanda-tanda mata minus pada anak yang jarang diketahui orangtua adalah kebiasaan anak saat melihat obyek tertentu.

Anak dengan mata minus cenderung lebih suka menyipit-nyipitkan mata saat melihat obyek tertentu, terlebih jika jaraknya agak jauh.

Selain itu, anak dengan mata minus juga kerap melakukan abnormal head position ketika sedang memusatkan pandangan.

Seperti halnya agak memiringkan kepala saat melihat obyek tertentu.

Kebiasaan itu menurut dokter Zoraya adalah bagian dari upaya untuk memusatkan fokus pada penglihatan.

3. Kebiasaan terlalu banyak berkedip

Mata minus juga dapat menyebabkan frekuensi berkedip yang berlebihan.

Kondisi itu dapat terjadi karena mata mengalami kelelahan sehingga menimbulkan ketegangan otot dan mata menjadi lebih kering dari biasanya.

Secara tidak sadar, hal tersebut juga memicu frekuensi mata anak berkedip secara berlebihan.

Jika gejala mata berkedip ini berlangsung lama, tak ada salahnya untuk berobat ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

4. Memegang sesuatu dari jarak dekat

Tanda-tanda mata minus pada anak selanjutnya adalah saat si anak suka memegang sesuatu dengan jarak dekat.

Biasanya hal itu dilakukan si kecil untuk dapat melihat lebih detail dan lebih jelas tentang barang yang dipegang itu.

Sebab jika melihatnya dari jarak jauh, pandangan matanya mulai kabur akibat miopi.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/28/130833320/tanda-tanda-mata-minus-pada-anak-yang-jarang-diketahui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke