Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sambut Tahun Kelinci Air, Sissae Luncurkan Koleksi "The Tale of Nü Wa"

Koleksi ini sekaligus dirancang untuk merayakan kekayaan budaya yang berakar dalam komunitas Tionghoa di Indonesia.

Menurut co-founder Sissae, Veronica Willy, Nü Wa sendiri merupakan sosok dewi dalam mitologi China yang melambangkan kehidupan dan harapan.

Untuk itu, koleksi ini bertujuan memberikan kehidupan dan harapan baru di tahun yang baru.

"Nü Wa ini kan Chinese Goddess yang sarat dengan kehidupan dan harapan," terangnya saat peluncuran koleksi The Tale of Nü Wa di butik Sissae Plaza Senayan, Jakarta, Senin (12/12/2022).

"Jadi, kami ingin orang-orang bisa merayakan Chinese New Year dengan filosofi tersebut melalui koleksi terbaru ini," sambung dia.

Detail bordiran tangan

Satu hal menarik dari koleksi ini adalah detail bordiran khas Sissae berupa bunga-bunga yang anggun dan membawa keindahan.

Namun, karena bordirnya menggunakan tangan, maka setiap item memiliki desain yang sama dan membutuhkan waktu lebih lama untuk memproduksinya.

"Pembuatan bordiran khas Sissae membutuhkan waktu yang tidak
sebentar," kata Veronica.

"Satu busana biasanya dikerjakan oleh satu pengrajin bordir dan satu pengrajin
membutuhkan sekitar 3-4 hari untuk menghasilkan desain dengan bordir yang padat dengan menggunakan 8-10 warna benang," jelas dia.

Veronica juga menjelaskan bahwa pengaplikasian bordir pada busana Sissae cukup rumit karena pengrajin perlu menggambar dulu garis bordirnya di atas kertas kalkir.

Lalu, dari kertas kalkir akan dipindahkan ke kain berpola untuk mengatur peletakan hasil akhir bordirnya.

"Setelah posisi sudah bagus, barulah dibordir satu-satu," ungkapnya.

Gabungkan sisi modern dan oriental

Sejak hadir pada tahun 2011 dengan beragam busana khas China seperti chongsam dan qipao, Sissae terus berupa melestarikan budaya namun tetap mengikuti perkembangan tren fesyen.

"Jadi, tidak semua suka memakai busana yang terlalu tradisional seperti zaman dulu."

"Akhirnya kami kawinkan dua budaya ini. Makanya, bordir-bordirnya itu kalau dilihat sekilas juga ada nilai budaya Indonesia," tutur dia.

Veronica menambahkan, selain wanita komunitas Tionghoa di Indonesia, sebenarnya komunitas non-Tionghoa juga mulai menyukai qipao, sehingga koleksi ini dibuat lebih modern tanpa menghilangkan unsur orientalnya.

Ada pun koleksi ini hadir dalam 40 item busana untuk ibu dan anak dengan rangkaian warna yang cerah seperti tangerine, merah maroon, merah muda, dan hijau sage yang dipadukan dengan warna pastel yang kontras.

Selain busana full bordir, The Tale of Nü Wa juga menampilkan busana casual berbahan knit bernuansa oriental untuk mereka yang ingin tetap tampil cantik sembari merayakan tahun baru di rumah.

"Untuk material yang kami gunakan pada koleksi ini beragam, mulai dari kain sutra organza, linen, satin, hingga katun," terang Veronica.

"Aksen seperti fringe dan pleats makin membuat koleksi ini fun tetapi tetap oriental dan anggun layaknya seorang goddess," ujar dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/13/191908520/sambut-tahun-kelinci-air-sissae-luncurkan-koleksi-the-tale-of-n-wa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke