Mereka yang mengalaminya pun memiliki risiko terkena penyakit jantung yang tinggi.
Tekanan darah tinggi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk konsumsi beberapa suplemen vitamin.
Vitamin yang berisiko memicu tekanan darah tinggi
Ya, meski dipasarkan secara massal dengan tujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau mencegah beberapa penyakit tertentu, beberapa vitamin dan suplemen diyakini dapat meningkatkan tekanan darah.
Jenis asupan tersebut juga bisa berinteraksi dengan obat pengencer darah dan obat lainnya.
Lantas, apa saja suplemen dan vitamin yang dapat meningkatkan tekanan darah itu?
Dilansir dari Lifestyle Asia, berikut daftarnya.
Arnica
Arnica merupakan jenis bunga yang biasa digunakan dalam krim dan salep topikal untuk membantu penyembuhan memar, keseleo, bengkak, dan peradangan.
Sebenarnya, arnica aman bila digunakan pada kulit, namun tidak bisa dikonsumsi secara oral dalam bentuk suplemen.
Pasalnya, meminum arnica dapat menyebabkan masalah jantung, pusing, dan masalah medis lainnya. Bahkan, bisa berakibat fatal jika dikonsumsi dalam dosis besar.
Ginseng Asia atau ginseng Panax biasanya digunakan sebagai bahan untuk suplemen yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi stres, dan meningkatkan konsentrasi serta daya ingat.
Namun, ginseng ini dapat meningkatkan tekanan darah, meskipun biasanya hanya terjadi pada orang dengan tekanan darah rendah.
Lalu, karena masih belum pasti apakah suplemen ginseng dapat mempengaruhi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum meminumnya.
Jeruk pahit
Seperti namanya, jeruk pahit merupakan suplemen yang berasal dari ekstrak buah atau kulit jeruk pahit dan biasa digunakan dalam suplemen penurun berat badan atau suplemen olahraga.
Ada beberapa kasus masalah jantung yang terjadi setelah mengonsumsi produk yang mengandung jeruk pahit.
Namun, masih belum diketahui apakah jeruk pahit atau bahan lain yang menyebabkannya.
Guarana merupakan herba berkafein yang biasa digunakan dalam minuman penambah energi.
Biasanya, minuman penambah energi sendiri sudah memiliki kafein di dalamnya, sehingga menambahkan guarana hanya akan memperparah kandungannya dan memicu tekanan darah darah, detak jantung, serta gangguan irama jantung.
Akar manis adalah suplemen yang biasa digunakan untuk masalah pencernaan atau infeksi virus dan bakteri.
Namun, suplemen ini dapat memiliki efek samping yang serius, termasuk meningkatkan tekanan darah dan dapat menurunkan kadar potasium, yang berperan dalam tekanan darah
St John's wort adalah herba yang biasa digunakan untuk berbagai meringankan gejala depresi, menopause, gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD), dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Namun, St John's wort dapat meningkatkan tekanan darah saat berinteraksi dengan obat lain, seperti pengencer darah.
Meski dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, konsumsi vitamin E dengan dosis tinggi dapat meningkatkan risiko pendarahan setelah cedera atau pendarahan di otak.
Sebabnya, vitamin ini dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membentuk gumpalan darah.
Vitamin E juga dapat meningkatkan risiko pendarahan bagi mereka yang menggunakan obat pengencer darah, sehingga sebaiknya tidak mengonsumsinya dengan dosis lebih dari 1.000 mg per hari.
Vitamin D merupakan vitamin yang membantu tubuh menyerap kalsium dan mineral lainnya.
Namun jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan hiperkalsemia atau penumpukan kalsium yang tidak normal di dalam darah.
Selain itu, kelebihan vitamin D juga dapat menyebabkan keracunan, yang mengakibatkan tekanan darah tinggi dan aritmia jantung, gagal ginjal, dan perubahan kondisi mental.
Vitamin K memang dapat membantu pembekuan darah dan menjaga kesehatan tulang.
Namun, vitamin ini dapat mengganggu kinerja obat pengencer darah, sehingga mengakibatkan risiko penggumpalan darah, serangan jantung, atau stroke pun meningkat.
Yohimbe
Yohimbe merupakan suplemen yang berasal dari kulit pohon cemara Afrika dan biasa digunakan untuk membantu disfungsi ereksi atau meningkatkan gairah seksual.
Kendari demikian, yohimbe diklaim dapat menyebabkan beberapa efek samping serius, termasuk tekanan darah tinggi, detak jantung yang cepat, dan serangan jantung.
Lebih lanjut, hingga kini masih belum terlalu banyak penelitian terkait efek multivitamin terhadap tekanan darah tinggi.
Kendati demikian, sebuah studi baru menemukan bahwa mengonsumsi multivitamin tidak meningkatkan risiko hipertensi, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Kebiasaan ini juga tidak mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi bagi kebanyakan orang.
https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/02/170000920/9-suplemen-dan-vitamin-yang-berisiko-meningkatkan-tekanan-darah