Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Minuman Alternatif Pengganti Kopi

Namun, tidak sedikit orang berusaha mengurangi asupan kopi harian karena alasan tertentu yang berkaitan dengan kesehatan.

Bisa juga, kita bosan dengan rasa kopi dan ingin mencoba minuman yang baru.

Menurut ahli gizi terdaftar, Beth Czerwony, RD, LD, ada sederet minuman yang bisa dijadikan alternatif pengganti kopi.

1. Kopi chicory

Kopi chicory adalah alternatif kopi yang sudah eksis sejak ratusan tahun lalu.

Dibuat dari akar tanaman chicory yang digiling halus, kopi ini diseduh seperti kopi pada umumnya dan memiliki rasa pahit.

Bedanya, kopi chicory tidak mengandung kafein, sehingga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau ingin membatasinya.

Kopi chicory juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti:

Meningkatkan kesehatan pencernaan: chicory mengandung serat inulin yang dapat membantu proses pencernaan dan berfungsi sebagai prebiotik yang membuat bakteri usus bekerja lebih baik.

Berfungsi sebagi anti-peradangan: studi menunjukkan, enzim antioksidan dalam chicory bekerja mengurangi inflamasi.

Namun, kopi chicory juga dapat menyebabkan buang gas dan perut kembung karena kandungan inulinnya, catat Czerwony.

Di samping itu, kopi ini dapat memperburuk kondisi bagi mereka yang sensitif terhadap tanaman ragweed atau serbuk sari.

Chicory juga tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil atau menyusui.

2. Kopi jamur

Kopi jamur adalah kopi biasa yang dicampur bubuk jamur kering dan dihaluskan. Minuman ini cocok bagi orang yang ingin menurunkan kadar kafein dalam kopi.

Jamur diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun tidak jelas apakah manfaat itu tetap sama jika diminum.

"Tidak banyak penelitian yang mengklaim kopi jamur memberikan nilai gizi yang sama seperti makan jamur utuh," tutur Czerwony.

Satu lagi yang perlu diingat, konsumsi jamur (termasuk kopi jamur) dapat memicu masalah pencernaan, terutama pada individu dengan masalah ginjal atau sulit mencerna biji-bijian.

3. Matcha

Matcha dibuat dari daun teh hijau yang dihaluskan menjadi bubuk kemudian dicampur air panas atau susu.

Meskipun matcha mengandung kafein lebih banyak daripada teh hijau biasa, minuman ini hanya memberikan dorongan energi yang lebih rendah daripada kopi.

Matcha juga mengandung antioksidan dan mikronutrien yang baik untuk kesehatan.

Terlepas dari kepopulerannya beberapa tahun terakhir, matcha sudah dikonsumsi secara luas dalam budaya Asia sejak dulu.

4. Yerba mate

Ingin menikmati kafein tapi tanpa minum kopi? Cobalah teh herbal bernama yerba mate yang terbuat dari daun kering pohon holly di Amerika Selatan.

Kandungan kafein dalam secangkir teh yerba mate sebanding dengan kopi. Jika diseduh lebih lama, kadar kafeinnya bisa lebih tinggi.

Teh yerba mate kaya akan nutrisi dan vitamin, termasuk antioksidan.

Hanya saja, minum yerba mate dalam jumlah banyak bisa meningkatkan risiko kanker tertentu. Disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang.

5. Chai

Chai terbuat dari campuran teh hitam dan rempah-rempah seperti kayu manis, jahe, kapulaga, dan cengkeh yang aromatik dan kaya rasa.

Selain memberikan rasa yang nikmat, teh chai mengandung setengah kafein dari kopi yang dapat memberikan dorongan energi di pagi hari.

Apa yang tak kalah pentingnya, teh chai juga kaya antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.

6. Kombucha

Kombucha banyak dipasarkan sebagai minuman kesehatan dan laris dalam beberapa dekade terakhir.

Banyak klaim tentang manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan "mikroba sehat" dalam kombucha selama proses fermentasinya.

Meski demikian, klaim itu belum terbukti kebenarannya.

"Kebanyakan klaim tersebut bersifat anekdot dan kurang didukung oleh studi ilmiah yang memadai," sebut Czerwony.

Hindari meminum kombucha berlebihan karena bisa menyebabkan sakit kepala, mual, atau masalah pencernaan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan untuk membatasi konsumsi kombucha sekitar 120 mililiter per hari agar tidak berdampak buruk pada orang yang sehat.

7. Air panas

Air panas merupakan minuman yang sederhana namun sangat bermanfaat untuk menghangatkan tubuh di pagi hari.

"Kebanyakan dari kita cenderung mengalami dehidrasi pada pagi hari karena tidak minum apa pun selama delapan jam," kata Czerwony.

Manfaat lainnya, air panas dapat membantu melancarkan sistem pencernaan.

"Cairan hangat dapat lebih cepat masuk ke dalam sistem tubuh kita."

"Air hangat akan membantu memperlancar pergerakan di saluran pencernaan," sambung Czerwony.

8. Golden milk

Golden milk adalah istilah untuk menyebut campuran susu dan kunyit, yang sedang menjadi tren di dunia kesehatan.

Bahan utama minuman ini adalah kunyit yang dikenal berkhasiat untuk melawan peradangan.

Untuk membuat susu kunyit, bisa menggunakan susu atau alternatif non-susu lalu ditambahkan jahe, lada hitam, vanila, atau bahan lain sesuai selera.

9. Smoothie

Smoothie adalah minuman mengenyangkan yang dapat diisi dengan berbagai jenis buah-buahan, sayuran, protein, dan rempah-rempah.

Jika tidak ingin sepenuhnya meninggalkan efek kafein, bisa menambahkan bubuk matcha, yerba mate, atau jenis teh lainnya ke dalam smoothie.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/18/060938320/9-minuman-alternatif-pengganti-kopi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com