Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Hilangkan Overthinking Pemicu Insomnia

KOMPAS.com - Bisa tidur malam dengan nyenyak tanpa beban pikiran apapun tentu jadi dambaan setiap orang.

Namun sayangnya, terkadang kita malah overthinking alias berpikir berlebihan, dan malah jadi sulit tidur.

Padahal, semua orang tentu butuh tidur yang cukup demi menunjang kesehatan dan keproduktivitasannya sehari-hari.

Malam penuh overthinking ini pun bisa terjadi pada siapa saja dan berulang kali, membuat kita bingung mengatasinya.

Nah, berikut tips menghilangkan overhinking di malam hari menurut tujuh pakar tidur.

  • Alihkan perhatian dengan memikirkan hal lain

Menurut pakar tidur independen dan penulis dari buku “How To Sleep Well” Neil Stanley, kunci tidur nyenyak adalah pikiran yang tenang.

Jadi pikirkanlah hal lain, bukan hal yang kita khawatirkan.

“Kita bisa memikirkan apa saja yang menurut kita menarik, namun jangan memikirkan hal penting."

"Dengan demikian kita dapat mencurahkan energi otak untuk itu tanpa berbenturan dengan dunia nyata, yang akan membuat kita kembali khawatir dan overthinking,” ujarnya.

  • Mencoba untuk tetap bangun

Tips untuk mencegah overthinking berikutnya adalah mencoba untuk tetap bangun.

“Berpikir tentang tidur dan berharap agar itu terjadi merupakan resep untuk tetap bangun."

"Sebab ini adalah saatnya pemikiran paradoks datang. Jika kita memberikan instruksi paradoks untuk tetap terjaga, hasilnya kita akan lebih mudah tidur.”

Demikian ujar profesor pengobatan tidur di University of Oxford, Colin Espie.

Espie menambahkan, jika kita bisa tetap nyaman dengan berpikir untuk tetap terjaga, maka kecemasan dan frustasi yang identik dengan mencoba untuk tidur pun akan hilang.

  • Turun dari tempat tidur

Melakukan hal “sebaliknya” juga disarankan oleh konsultan tidur Jenni June.

Dia mengatakan, apabila kita sudah mengalami kesulitan tidur karena overthinking selama 20 menit, cobalah untuk bangun dari tempat tidur.

Setelah itu, ia menyarankan agar kita pergi ke ruangan remang-remang lain dan menyiapkan sebuah buku catatan untuk menuliskan pikiran yang membuat kita terjaga.

Hal itu dilakukan sebelum kembali ke kemar dan mencoba untuk bernapas serta menenangkan diri, lalu mengizinkan diri sendiri untuk tidur.

  • Tulis semua hal yang dikhawatirkan

Spesialis insomnia di National Health Services, Kathryn Pinkham menyarankan agar kita menghabiskan waktu sekitar 20 menit untuk menuliskan isi pikiran di atas kertas setiap hari.

Menurut Pinkham, cara ini dapat membuat kita menyadari bahwa sebenarnya kita tidak memiliki banyak hal yang perlu dikhawatirkan.

Sebutlah, bagaimana jika membuat kesalahan di tempat kerja, yang bisa diatasi dengan membuat rencana untuk mencegahnya.

Namun jika ternyata kita benar-benar memiliki kekhawatiran “nyata” seperti memang telah melakukan kesalahan dan kehilangan pekerjaan karenanya, sebaiknya belajarlah untuk merelakannya.

  • Kembali ke tempat tidur dan tarik napas dalam-dalam

Menurut terapis tidur di Sleep Therapy Bristol Christabel Majendie, menarik napas dalam-dalam bisa menjadi teknik distrasksi yang baik, terutama jika dipadukan dengan menghitung.

“Kita bisa mencoba untuk bernapas lebih panjang dibanding biasanya, lalu berhenti sebentar setelah menarik napas dan menghembuskannya."

"Sehingga kita bisa menghitung hingga tiga saat menarik napas, lalu berhenti dan menghitung hingga lima saat menghembuskannya, lalu kembali berhenti,” ujar Majendie.

Majendie pun menambahkan, kita hanya perlu mencoba kembali fokus saat pikiran mulai kacau dan kembali melakukan latihan pernapasan yang sama.

  • Cobalah untuk tidak berusaha terlalu keras

Direktur dari HappySleepers, Jenny Stephenson menyarankan agar sebaiknya kita tidak berusaha terlalu keras untuk menghilangkan overthinking.

Pasalnya, hal semacam itu hanya akan memperparah insomnia.

“Pendekatan yang baik untuk mengatasi ini adalah dengan belajar untuk mengamati dan menerimanya menggunakan strategi mindfulness,” ujar dia.

  • Coba habiskan waktu di bawah sinar matahari pagi

Tips menghilangkan overthinking sebelum tidur yang terakhir adalah membuat rencana untuk menghabiskan waktu di bawah sinar matahari pagi.

“Mendapat paparan sinar matahari pagi dapat membantu jam internal otak menyesuaikan diri, membuat tidur di malam hari menjadi lebih mudah.”

Begitu kata penulis Dreamland: Adventures in the Strange Science of Sleep, David K. Randall.

Ia mengatakan, seseorang yang sulit tidur di malam hari bisa mencoba untuk mendapatkan paparan sinar matahari lebih banyak di pagi hari.

Tips ini akan membantu untuk tertidur di saat yang diinginkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/02/183000520/7-tips-hilangkan-overthinking-pemicu-insomnia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com