Semangat Baru dan Koleksi Busana Monica Ivena di "Kaleidoscope Dreams"

KOMPAS.com - Monica Ivena, desainer Indonesia menggelar peragaan busana yang bertajuk "Kaleidoscope Dreams" di St. Regis, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Monica Ivena membawa sebuah pesan melalui busana yang dia rancang khusus untuk showcase yang sekaligus mengenang awal berdirinya "House of Celebration" dari St. Regis.

Pesan yang diutarakan dalam koleksi busana "Kaleidoscope Dreams" ini menyiratkan bahwa berbagai tantangan yang sudah dihadapi selepas pandemi bisa mengungkapkan keindahan, harapan dan semangat baru.

Di mana hal itu identik dengan kapasitas manusia untuk terus bermimpi dan mengubah mimpinya menjadi kenyataan.

"Saya cuma mau bilang pandemi berakhir, saat ini waktunya kita mewujudkan mimpi."

"Kehidupan memang penuh tantangan, tapi seperti berlian yang harus dipanaskan dan diproses sebegitu rumitnya, dia bisa menjadi berlian yang mahal dan bagus," kata Monica saat ditemui usai "Kaleidoscope Dreams" di ballroom St. Regis, Jakarta.

Dalam koleksinya, desainer berusia 30 tahun ini menghadirkan 40 looks yang dirancang dengan payet-payet berkilau dengan dominasi warna cerah, termasuk rona neon, magenta dan oranye yang dihiasi aksesori berupa head piece rancangan Rinald Yunardi hingga perhiasan yang berkilau.

Monica mengakui bahwa pemilihan warna-warna cerah itu mewakili semangatnya untuk terus menjalani kehidupan dan berkarya usia dilanda pandemi Covid-19.

Memulai perjalanan yang menawan pasca pandemi, koleksi ini membawa individu ke dunia yang dinamis dan halus, menggunakan media fisik dan digital untuk menggambarkan mimpi yang berbeda dalam masyarakat kita.

Peragaan busananya pun dibagi menjadi empat sequence menawan mulai dari koleksi busana Gatsby, Disco, Under the Sea, dan Birds of Paradise.

Keseluruhan pada koleksinya menampilkan segudang teknik, dengan aksen hiasan yang rumit untuk dikenakan para model yang melenggang di atas panggung runaway.

Panggung runaway di House of Celebration sengaja dirancang dengan tema unik yang mewakili empat musim dan pengalaman budaya, yang mencerminkan kemewahan di St. Regis, Jakarta.

Peragaan busana dimulai dengan penampilan Frederika Cull yang merupakan Puteri Indonesia 2019.

Frederika mengenakan gaun cantik berwarna emas dengan sentuhan bordir, manik berkilau hingga bling-bling yang melengkapi tampilannya pada malam itu.

Ada pun penampilan Laksmi de Neefe yang merupakan Puteri Indonesia 2022 yang memakai gaun one shoulder berkilau berwarna biru yang hadir dalam sequence Under the Sea.

Gaun ini dikenakan Laksmi dengan tampilan satu bahu panjang, ornamen oversized di sebelah kirinya dan cukup mencuri perhatian saat dipakai.

Kehadiran jebolah Puteri Indonesia di "Kaleidoscope Dreams" ini merepresentasi esensi pemberdayaan perempuan, karena mereka adalah lambang kecantikan, kekuatan, dan kecerdasan.

Selain itu ada pula beberapa koleksi bordir berbahan emas, berpotongan tule tipis serta ornamen berupa sayap, bulu-bulu hingga jubah yang dikenakan para model wanita lainnya di atas panggung.

Sentuhan ini mencerminkan ketangguhan setiap perempuan untuk bisa tampil menawan.

AYAYI adalah salah satu influencer metahuman hiperrealistik top dunia yang seolah menjembatani ke metaverse di Web 3.0.

AYAYI sebelumnya juga pernah menjadi bintang dalam koleksi dan kolaborasi mengesankan dari merek fesyen internasional seperti Givenchy, Burberry, Bose, Porche, Ilimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan Paralimpiade.

Kehadiran AYAYI di antara koleksi Monica Ivena melalui The Clique seolah menjadi tonggak penting bagi merek fesyen di Tanah Air.

Hal ini turut membuka berbagai peluang dan kemungkinan untuk lebih eksplorasi lagi dari industri fashion menuju teknologi Web 3.0 digital.

Selain itu, AYAYI juga turut mendukung strategi keberlanjutan untuk merek fesyen dan gaya hidup, karena keduanya saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari strategi berbagai merek di masa depan.