Utamakan "Love Yourself" Sebelum Mencintai Orang Lain? Nanti Dulu

Hal ini tak lepas dari konten media sosial, buku sampai lagu sejumlah penyanyi populer yang meminta kita untuk lebih mencintai diri sendiri.

Konsep love yourself mengutamakan kita untuk mencintai diri sendiri sebelum menjalani hubungan asmara.

Namun terapis hubungan tersertifikasi asal New York, Jillian Turecki tidak sepenuhnya setuju dengan prinsip tersebut.

“Kamu tidak harus mencintai diri sendiri sepenuhnya untuk menjalin hubungan,” katanya, dalam konten TikTok miliknya.

"Dan kamu tidak harus sembuh total untuk menjalin hubungan."

Hubungan asmara bisa menyembuhkan luka emosional

Mengandalkan pasangan untuk menyembuhkan luka emosional dan masalah pribadi memang bukan hal yang baik.

Akan tetapi, Turecki meyakini jika hubungan asmara yang baik dan sehat dapat membuat masalah, sedikit atau banyak, terasa lebih bisa ditangani.

“Berada dalam hubungan yang sehat sebenarnya sangat menyembuhkan,” kata relationship coach itu.

“Dan kita bisa belajar untuk lebih mencintai diri kita sendiri ketika kita mengalami cinta sejati yang datang kepada kita dari orang lain.”

Beberapa di antaranya termasuk tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah, harga diri yang lebih tinggi, empati yang lebih besar, dan hubungan yang lebih saling percaya dan kooperatif.

Hubungan yang kuat dan sehat juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh kita, membantu pulih dari penyakit, dan bahkan dapat memperpanjang hidup.

Turecki menambahkan, pasangan yang tepat dapat membantu kita melihat hal-hal dalam diri sendiri yang tidak diperhatikan sebelumnya.

Kehadiran mereka juga bisa meningkatkan harga diri dan membuat kita belajar untuk lebih mencintai diri sendiri karena cinta yang mereka salurkan.

Jadi upaya pelarian

Bagi beberapa orang, prinsip 'love yourself' sering dijadikan standar pribadi yang terlalu tinggi, dan sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan untuk melindungi kerentanan diri.

Gagasan untuk menjadi sempurna sebelum memiliki hubungan asmara sebenarnya bisa menjadi upaya pelarian.

"Itu membuat Anda membunyikan bel tinggi yang tidak dapat dicapai, karena mencintai diri sendiri tidak datang dengan sertifikat atau garis finis. Ini adalah proses seumur hidup," pungkasnya.