Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Atasi Kucing yang Kerap Mengeong di Malam Hari

Jika kita perhatikan, ada banyak hal yang bisa dipelajari tentang perasaan dan keinginan mereka.

Misalnya, jika kucing spraying atau menandai area, ini bisa menunjukkan bahwa mereka sedang merasa cemas atau terancam, terutama oleh kucing lain atau perubahan lingkungan.

Jika ekor kucing melingkar di sekitar kaki kita, itu menandakan kasih sayang dan kepercayaan mereka.

Sementara itu, kucing yang mulai mengeong di malam hari bisa jadi pertanda bahwa mereka ingin mengajak kita untuk melakukan sesuatu.

Seorang ahli perilaku hewan, Dr. Leslie Sinn, menjelaskan pada dasarnya kucing membutuhkan interaksi dari kita.

"Kucing mengeong karena berbagai alasan, tapi intinya mereka mencari perhatian, makanan, atau bermain dengan pemiliknya. Mereka juga bisa mengeong jika merasa stres, bingung, atau cemas,” ujar Leslie.

Bandingkanlah dengan orang yang cemas dan mulai berbicara terbata-bata.

Kucing juga melakukan hal serupa, dan mereka berharap kita bisa mengerti.

Beberapa pemicu stres umum pada kucing meliputi pindah rumah, penyakit, dan perubahan perilaku karena penuaan.

Menambahkan anggota baru seperti anak kucing, anjing, atau bayi dalam keluarga juga bisa membuat kucing merasa bingung.

Akibatnya, mereka cenderung mengeong lebih sering di malam hari dan bahkan berbicara dengan suara yang berbeda saat mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Cara menghentikan kucing mengeong sepanjang malam

Kucing yang mengeong sepanjang malam bisa jadi hal yang mengganggu.

Apalagi jika akhirnya kita tidak bisa istirahat karena perilaku mereka itu.

Namun jangan langsung marah karena kita sebaiknya mencari tahu alasannya.

Jika alasan kucing rewel adalah karena ingin perhatian, meresponsnya dengan perhatian justru bisa membuatnya semakin sering mengganggu di malam hari.

Hal ini karena jika kita terus bangkit dari tempat tidur setiap kali kucing kita rewel, mereka berpikir mereka memiliki kendali atas situasi.

Berikut, sinyal kucing yang perlu kita perhatikan jika kucing rewel di malam hari.

  • Apakah kucing berlari menuju tempat makanan atau camilan setiap kali melihat kita?

Untuk mengatasi hal ini, cobalah gunakan waktu yang ditetapkan untuk memberi camilan tengah malam jika kucing terus mengganggu karena ingin makan.

Kita juga bisa menyiapkan makanan yang bisa bertahan semalaman.

  • Apakah saat kita menyalakan lampu, kucing tiba-tiba berlari sangat cepat atau melompat-lompat?

Itu tandanya mereka ingin bermain. Sisihkan waktu sekitar 15 menit sebelum tidur untuk bermain.

Kita bisa mencoba menyebarkan bulu mainan di sekitar pohon kucing, melempar gulungan kertas di lantai, atau menggunakan mainan interaktif untuk berinteraksi dengan mereka.

Jika kucing hanya mengamati bola bulu tanpa banyak bergerak atau mencari tempat berbaring, bisa jadi mereka merasa bosan dan ingin diperhatikan.

Cobalah luangkan waktu untuk memberi perhatian pada kucing saat mereka tenang di siang hari, dan berikan pujian atas perilaku yang tenangnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/19/073000520/tips-atasi-kucing-yang-kerap-mengeong-di-malam-hari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com