Infertilitas Sekunder ketika Sulit Hamil Anak Kedua

KOMPAS.com - Infertilitas atau sulit hamil merupakan masalah rumit yang bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan, sebagian pasangan yang langsung hamil setelah menikah, bisa mendapati dirinya berjuang untuk hamil anak kedua.

Dalam dunia kedokteran, kondisi itu disebut dengan istilah infertilitas sekunder.

"Hal ini terjadi ketika seseorang tidak berhasil hamil dalam periode satu tahun dan berusia kurang dari 35 tahun, atau tidak bisa hamil dalam 6 bulan pada orang yang usianya di atas 35 tahun," kata dokter spesialis kandungan Banafsheh Kashani.

Infertilitas sekunder bukan sesuatu yang jarang. Diperkirakan 12 persen pasangan usia subur berjuang untuk bisa hamil lagi walau sebelumnya sudah memiliki anak.

Ada berbagai penyebab mengapa infertilitas sekunder terjadi. Salah satunya adalah karena pertambahan usia.

Jika pasangan punya anak pertama di usia akhir 30-an dan beberapa tahun kemudian baru program anak kedua, maka kualitas dan kuantitas sel telur akan menurun.

"Kualitas sel telur yang turun ini juga jadi penyebab utama keguguran karena secara genetik embrionya abnormal," kata Kashani.

Selain kemungkinan adanya jaringan parut di rahim akibat prosese persalinan caesar serta penurunan kualitas sel sperma, juga bisa jadi penyebab.

"Penyebab infertilitas sekunder dipengaruhi banyak faktor, termasuk usia, kondisi kesehatan tubuh, serta faktor kehamilan atau persalinan sebelumnya," kata dokter Priyanka Ghosh pakar kesuburan dari Universitas Columbia, Amerika Serikat.

Mengatasi infertilitas sekunder

Untuk mengatasi ketidaksuburan tersebut, pasangan perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mengevaluasi penyebabnya dan mencari solusi yang tepat.

Semakin cepat konsultasi dilakukan, semakin dini pula penanganan yang diberikan.

"Seringkali pasangan menunda ke dokter karena merasa sebelumnya sudah berhasil punya anak," kata Kashani.

Ia menyarankan perempuan berusia di atas 35 tahun untuk tidak menunda pemeriksaan jika ingin melakukan program hamil.