Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ereksi Saat Tidur di Malam Hari, Apakah Tanda Penyakit Tertentu?

KOMPAS.com - Kebanyakan pria mungkin pernah mengalami ereksi saat tertidur di malam hari.

Ini adalah fenomena umum yang bisa dialami pria bahkan hingga beberapa kali dalam satu malam. 

Apakah ereksi pada malam ini memiliki keterkaitan dengan suatu penyakit tertentu? Untuk lebih jelasnya coba simak faktanya sebagai berikut.

Fakta ereksi di malam hari

Ereksi saat tidur malam merupakan refleks fisiologis dan tidak dapat dikendalikan oleh kesadaran.

Kondisi ini umumnya terjadi secara tidak sengaja karena tubuh tidak mengontrol apa yang menstimulasi otak sehingga ereksi itu terjadi.

Melansir laman HIMS, penyebabnya dapat meliputi rangsangan yang tidak sengaja, seperti gesekan penis dengan celana atau selimut, hingga kandung kemih yang terlalu penuh sehingga menekan saraf simpatis yang memicu rangsangan seksual.

Kemudian penyebab lainnya bisa disebabkan oleh mimpi erotis, sehingga penis menjadi "bangun" bahkan dapat ejakulasi.

Terlepas dari rangsangan secara tidak sengaja itu, rupanya penyebab ereksi di malam hari berkaitan juga dengan sistem saraf parasimpatis kita.

Menurut Adam Ramin, M.D., ahli urologi dan direktur medis Spesialis Kanker Urologi di Los Angeles, Amerika Serikat, saat kita tertidur, terjadi peningkatan aktivitas sistem parasimpatis.

Kondisi ini dapat memperlambat detak jantung, melemaskan otot-otot, dan memulai kondisi mimpi yang lebih dalam. Hal ini juga yang memicu berkembangnya ereksi di malam hari.

"Sebagian besar penyebabnya itu berkaitan dengan sistem saraf kita," kata Ramin.

Secara umum, sistem saraf parasimpatis memainkan peran dalam mengontrol kesenangan dan respons kita baik secara sadar atau tidak sadar.

Saraf parasimpatis juga bertanggung jawab atas sistem seperti pencernaan, pembuangan sisa metabolisme, dan sistem yang memberitahu kita saat menerima rangsangan.

Stimulasi pada sistem saraf parasimpatis misalnya, saat kita melihat sesuatu yang seksi atau merasakan sentuhan sehingga menyebabkan pelepasan neurotransmiter.

Hal ini pula yang memicu pelebaran pembuluh darah di penis.

Akibatnya, darah yang masuk ke penis semakin banyak, darah yang keluar semakin sedikit, dan ereksi semakin membesar dan mengeras.

"Ereksi penis hanyalah produk sampingan dari rangsangan alami sistem saraf parasimpatis di malam hari," lanjut Ramin.

Lantas apakah ereksi di malam hari menunjukkan penyakit tertentu?

Untungnya, kata ahli, tidak ada hal yang menakutkan dari kondisi tersebut. Ereksi malam hari yang teratur sebenarnya bisa menandakan bahwa tubuh kita dalam keadaan sehat.

Menurut riset dari University of California, San Francisco Medical Center, pria yang sehat dapat mengalami ereksi tiga hingga lima kali per malam. Bahkan durasinya bisa berlangsung antara 30 sampai 60 menit.

"Biasanya ereksi pada malam hari biasa disebut dengan Nocturnal Penile Tumescence (NPT) yang juga menjadi indikator bagaimana seluruh tubuh berfungsi dengan baik," tambah Ramin.

Justru, pria perlu khawatir atau mungkin perlu konsultasi ke dokter jika mengalami gangguan, kesulitan hingga mempertahankan ereksinya atau bahkan tidak pernah ereksi di malam hari dalam jangka panjang. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/07/230000820/ereksi-saat-tidur-di-malam-hari-apakah-tanda-penyakit-tertentu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke