Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengobatan dan Gaya Hidup untuk Menangani Angin Duduk

KOMPAS.com - Pernah dengar tentang angin duduk? Atau kamu pernah mengalaminya? Secara sederhana angin duduk atau angina pectoris ini merupakan nyeri dada yang terjadi saat jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen.

Hal ini mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat untuk mendapatkan lebih banyak darah dan akibatnya ini akan menimbulkan rasa sakit.

Angin duduk ini sebenarnya bukan penyakit namun ini merupakan tanda peringatan penyakit jantung.

Jenis-jenis angin duduk

Stabil kronis

Ini adalah jenis angin duduk di mana nyeri dada muncul saat jantung bekerja lebih keras dan memerlukan lebih banyak oksigen, seperti saat berolahraga intens dan berat, atau mengalami stres mental.

Nyeri ini bisa mereda ketika kita beristirahat. Selama minimal dua bulan, pola nyeri ini tetap konsisten, termasuk durasi nyeri, frekuensi munculnya, penyebabnya, serta respons terhadap istirahat atau pengobatan.

Tidak stabil

Ini merupakan jenis angin duduk di mana nyeri dada baru muncul atau mengalami perubahan signifikan. Nyeri ini diyakini disebabkan oleh masalah pada otot jantung.

Jika sebelumnya kita mengalami angina stabil, maka karakteristik rasa sakitnya akan berbeda dari sebelumnya.

Misalnya, nyeri dapat menjadi lebih parah dan berlangsung lebih lama dari biasanya. Bahkan ini akan muncul atau saat kita melakukan aktivitas fisik yang ringan, dan tidak mereda dengan istirahat atau pengobatan.

Pilihan pengobatan dengan obat

  • Nitrogliserin

Obat ini berfungsi memperlebar arteri jantung dan dapat membantu mengendalikan atau meredakan nyeri dada. Nitrogliserin tersedia dalam bentuk pil, semprotan, atau koyo.

  • Penghambat beta

Obat-obatan ini membantu melambatkan detak jantung dan mengurangi kekuatan kontraksi jantung. Ini membantu meredakan nyeri dengan mengurangi beban kerja jantung.

  • Statin

Statin biasanya digunakan untuk mengobati kadar kolesterol tinggi, tetapi juga dapat membantu mencegah penumpukan plak lemak yang dapat menyumbat arteri jantung, sehingga mengurangi risiko angin duduk.

  • Penghambat saluran kalsium

Obat-obatan ini merelaksasi dan memperlebar pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah ke jantung. Ini membantu mengurangi tekanan pada jantung dan dapat meredakan gejala angina.

  • Ranolazine

Obat ini dapat diberikan bersamaan dengan atau sebagai alternatif pengganti beta blocker untuk mengobati angin duduk. Biasanya digunakan jika gejalana ytidak membaik dengan obat lain.

Pengobatan dengan perubahan gaya hidup

Berhenti merokok

Sangat penting untuk berhenti merokok. Jika diperlukan, konsultasikan dengan tim perawatan kesehatan tentang terapi untuk membantu kita berhenti merokok.

Makan makanan sehat

Pilih makanan yang sehat dengan membatasi asupan lemak jenuh, lemak trans, garam, dan gula. Sertakan beragam buah, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak.

Tetap aktif

Olahraga dan aktivitas fisik secara teratur membantu mengendalikan faktor risiko seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi yang dapat mempengaruhi penyakit jantung.

Diskusikan dengan tim perawatan kesehatan untuk membuat rencana olahraga yang aman.

Kelola berat badan

Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan berapa berat badan yang sehat untuk kita dan cara mencapainya dengan mengikuti rencana diet yang tepat.

Obati kondisi medis

Dapatkan perawatan yang diperlukan untuk kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko angin duduk, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Kurangi stres

Temukan cara untuk mengurangi stres emosional, karena stres dapat memengaruhi kesehatan jantung.

Berolahraga lebih banyak dan terlibat dalam kelompok dukungan adalah beberapa metode yang dapat membantu mengelola stres.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/02/212319620/pengobatan-dan-gaya-hidup-untuk-menangani-angin-duduk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke