Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepeda Listrik Polygon Raih Penghargaan Desain di Jepang

KOMPAS.com - Polygon barangkali adalah merek sepeda paling terkenal di Indonesia. Sepeda buatan Sidoarjo ini kerap digunakan atlet-atlet sepeda dan meraih juara, sekaligus mereka yang hobi bersepeda.

Polygon juga menjadi sepeda buatan Indonesia yang kerap dipakai dalam lomba internasional, termasuk dipakai atlet luar negeri, misalnya menjuarai road race kelas dunia bersama Terengganu-Polygon Cycling Team, serta kejuaraan bergengsi enduro di dunia Enduro World Series lalu bersama Polygon Factory Racing Team.

Capaian itu menjadi bukti bahwa sepeda Polygon bisa dibilang andal dalam melibas berbagai lintasan. Namun tidak hanya itu, Polygon juga memperhatikan desain sepedanya agar terlihat keren sekaligus fungsional dan nyaman dikendarai.

Salah satu produk Polygon, yakni sepeda listrik Gili Velo, bahkan menjadi salah satu produk yang berhasil meraih Best Design dan maju ke tahap second screening di Good Design Award.

Good Design Award merupakan ajang penghargaan desain dari Japan Institute of Design Promotion (JIDP) untuk mempromosikan kehidupan dan masyarakat yang lebih baik melalui inovasi desain.

Sebanyak 32 produk yang lolos pada penjurian tahap pertama, atau first screening dari Good Design Indonesia dengan gelar kebangaannya ‘Good Design’ dan ‘Best Design’ tahun ini maju untuk merebut G-Mark – sebuah istilah penghargaan dari Good Design Award – melawan ratusan produk lainnya dari seluruh dunia.

Dan kali ini, Gili Velo, sepeda listrik dengan pedal assist, berhasil meraih Best Design serta G-Mark pada rangkaian Good Design Award tahun ini.

Melawan banyak stigma masyarakat mengenai sepeda listrik menggunakan throttle (atau gas), Polygon menghadirkan sepeda listrik pedal assist-nya dengan tujuan ingin mengajak masyarakat untuk ikut merasakan sensasi bersepeda yang menyenangkan, sambil tetap berolahraga, namun tetap ringan.

Agar bisa digunakan untuk semua kalangan, maka Polygon Bmembuat sepeda listrik dengan desain minimalis, tidak terlihat besar dan menghabiskan tempat di bagian baterai, ringan, dan bisa menempuh jarak yang cukup jauh.

Pedal assist digunakan tak hanya agar masyarakat tetap mengedepankan gaya hidup aktif, tetapi juga untuk keamanan pengendaranya karena kinerja sepeda dikendalikan penuh oleh tenaga pengendaranya.

Dalam sistem ini, tenaga dorongan listrik berfungsi membantu kekuatan kayuhan pengendara sehingga terasa ringan, bahkan untuk tanjakan sekalipun. Berbeda dengan sistem throttle di mana listrik akan menggerakkan roda dengan putaran gas di handle bar, sepeda pedal assist tetap mengharuskan pengendaranya mengayuh pedal.

Gili Velo sendiri hadir di tahun 2020 akhir, dengan desain mini, stylish, dan varian beragam. Menurut Zendy Meidyawan Renan, Product Development Manager dari Polygon Bikes, nama Gili terinspirasi dari Indonesia.

“Istilah dari Gili terinspirasi dari trio Gili di perairan pulau Lombok, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, yang berarti pulau kecil di Indonesia. Kita semua tahu keindahan pulau-pulau tersebut. Dari situlah kami mengembangkan desain Gili series dengan ukurannya mini dan desain yang apik dan stylish,” jelas Zendy.

Tak berhenti sampai di situ, Polygon terus melakukan inovasi hingga kini Gili Velo hadir dengan desain terbaru yang bisa terkoneksi dengan aplikasi Polygon E-bike Apps yang bisa diakses melalui gawai untuk melacak perjalanan.

“Mimpi besar kami untuk membawa environment yang lebih baik ini pelan-pelan terwujud. Semua bisa terjadi karena timyang luar biasa di baliknya. Setelah MTB dan road bike, kini kami berkesempatan mengenalkan produk e-bike untuk bisa bersaing di dunia,” papar Veronica Vivin, brand marketing dari Polygon Bikes pada keterangan tertulisnya.

Harapan dari partisipasinya dalam Good Design Award ini adalah untuk menunjukkan kebolehan inovasi produk-produk anak bangsa, serta meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.

“Pengembangan produk berbasis desain kreatif dan inovatif merupakan salah satu upaya Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Indonesia. Untuk itu, GDI memiliki peranan strategis dalam mewujudkan target peningkatan ekspor nonmigas nasional,” ujar Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif, Miftah Farid.

“Setiap tahun, ribuan pendaftar dari seluruh dunia berpartisipasi pada ajang penghargaan desain terbesar dan tertua di Jepang ini. Kategori G-Mark 2023 mencakup berbagai sektor dan industri, mulai dari aksesoris dan desain produk sehari-hari, perlengkapan dan bangunan tempat tinggal, hingga proyek dan aktivitas yang berdampak baik,” ujar Miftar.

Diharapkan bahwa proses ini akan membuka peluang bagi pemenang GDI untuk membangun kerjasama dan jaringan dengan pembeli potensial, sehingga memperkuat ekspor produk Indonesia ke pasar global.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/09/104750720/sepeda-listrik-polygon-raih-penghargaan-desain-di-jepang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke