Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Model Pakaian yang Sering Dibeli Online oleh Gen Z dan Milenial

KOMPAS.com - Produk fesyen selalu menjadi yang pilihan teratas bagi generasi muda saat belanja online.

Meski ada penurunan di banding periode yang sama tahun lalu, tetapi pembelian produk mode oleh konsumen muda masih nomor satu di marketplace.

Dalam survei terbarunya, Jakpat melibatkan 702 responden untuk menunjukkan jenis pakaian  yang digemari gen Z dan milenial.

Laporan ini terbagi dalam lima kategori, yaitu pakaian kasual, pakaian olahraga (sportswear), pakaian formal, alas kaki (sportswear), dan aksesoris fesyen.

Hasil survei menyatakan, sekitar 88 responden yang terdiri dari Milenial dan Gen Z ini telah membeli produk fesyen dan 79 persen berniat membelinya di tahun ini.

Sembilan dari 10 orang pembeli barang mode ini mengaku memiliki pakaian kasual (seperti kaos, kemeja, rok, dan celana) sebagai item baru mereka.

Produk lain yang telah dibeli adalah alas kaki dan aksesori feysen dengan persentase masing-masing 75 persen dan 57 persen.

"Terlihat lebih banyak Gen Z yang berminat terhadap produk fesyen retro, vintage, preloved goods dibandingkan milenial. Ini selaras dengan tingginya awareness isu lingkungan pada Gen Z, sehingga mereka mulai mempertimbangkan budaya slow fashion dengan harapan dapat mengurangi limbah industri fashion,” ucap Head of Research Jakpat, Aska Primardi dalam keterangan persnya.

Dari survei juga terlihat pria cenderung membeli pakaian formal dengan persentase 59 persen.

Sementara, lebih banyak wanita yang membeli barang seperti tas atau koper (46 persen) dibandingkan pakaian formal (33 persen).

Dari segi generasi, lebih banyak milenial yang membeli pakaian olahraga (sportswear) dibandingkan Gen Z.

Di sisi lain, pakaian formal lebih menarik minat Gen Z (55 persen) dibandingkan Milenial (49 persen).

"Mayoritas Gen Z membeli produk fashion dengan pertimbangan agar penampilan mereka selalu terupdate dengan tren terkini."

"Di sisi lain, mayoritas Milenial membeli pakaian dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pakaian bagi dirinya dan keluarga, salah satunya kebutuhan berolahraga, sehingga di sini pengaruh tren tidak terlalu besar,” tutur Aska.

Media sosial menjadi wadah mencari informasi sebelum belanja

Media sosial menjadi sumber informasi utama dalam mencari tahu produk fesyen sebelum belanja online.

Separuh dari pembeli pakaian kasual mengandalkan akun Instagram resmi brand untuk mencari tahu tentang sandang yang akan mereka beli. Mereka juga memperhitungkan rekomendasi dari teman.

Lalu, para pembeli sportswear mencari informasi melalui media sosial resmi brand, seperti Instagram (48 persen) dan YouTube (46 persen).

Lebih dari 40 persen pembeli alas kaki mendapatkan informasi terkait produk fesyen satu ini dari Instagram, baik akun resmi brand maupun akun lainnya.

Sementara, sumber informasi terbanyak bagi pembeli aksesori fesyen adalah rekomendasi dari teman dengan persentase 42 persen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/17/102500520/model-pakaian-yang-sering-dibeli-online-oleh-gen-z-dan-milenial

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com