Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Thrifting di Pasar Senen, Bawa Uang Tunai dan Tentukan Tujuan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Senen masih dianggap sebagai surganya thrifting di Jakarta.

Berbagai pilihan pakaian dari impor hingga merek mewah banyak tersedia. Jika beruntung, bukan tidak mungkin bisa menemukan pakaian bermerek dengan harga miring.

Lantaran sudah menjadi primadona sejak dulu sebagai surganya barang bekas dan impor, pasar di Jakarta Pusat ini tidak pernah sepi pengunjung. 

"Di tahun 2024 ini masih ramai kok sama seperti tahun sebelumnya, kami buka operasional pukul 09.00 (WIB) sampai sekitar pukul 17.00 WIB. Terutama banyak anak muda, yang ke sini buat thrifting," kata petugas keamanan Pasar Senen yang enggan disebutkan namanya kepada Kompas.com di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (8/1/2024), semakin siang pengunjung Pasar Senen semakin padat dan riuh seperti pasar pada umumnya. Bukan tidak mungkin hal tersebut bisa menyebabkan mood belanja jadi turun sewaktu-waktu.

Untuk itu, berikut Kompas.com rangkum beberapa tips berikut agar thrifting di Pasar Senen semakin terasa aman dan nyaman.

Tips nge-thrift di Pasar Senen

1. Tentukan tujuan belanja

Di Pasar Senen, banyak pedagang menjual berbagai pakaian bekas dan impor. Jika dilihat sepintas, apa yang dijual tampak mirip, terlebih harganya pun setara dan bersaing sehat.

Bahkan tak jarang, "lapar mata" bisa kita alami jika melihat baju-baju impor lucu nan murah yang bisa membuat kalap.

Jika tanpa tujuan belanja yang jelas tentang barang apa yang dicari, mungkin kamu akan kebingungan dan malah buang-buang waktu.

Lain hal jika kamu sudah punya catatan ingin membeli barang tertentu. Thrifting di Pasar Senen tentu bakal terasa lebih nyaman.

Kompas.com merekomendasikan untuk belanja di Pasar Senen pada pagi hari saat hari biasa, kira-kira dari pukul 09.00 WIB hingga sebelum pukul 12.00 WIB siang. 

Pada waktu ini, jumlah pengunjung tidak terlalu ramai dan tidak terlalu bising. Suasana pun lebih tenang dan udara terasa di area pasar terasa lebih bersih. 

Tapi di atas pukul 12.00 WIB siang, para pedagang mulai berteriak satu sama lain seolah mau "perang harga" dengan toko sebelah. Sebab, semakin siang, pengunjung bertambah banyak dan memadati area baju bekas di lantai 2.

Seorang petugas keamanan juga mengatakan, idealnya untuk belanja pakaian impor atau branded, lebih baik datang pada hari kerja saja.

"Kalau Sabtu, Minggu atau tanggal merah, sudah pasti ramai," ucapnya kepada Kompas.com.

3. Bawa tas simpel untuk barang bawaan

Saat belanja di Pasar Senen, usahakan hindari bawa barang yang merepotkan. Suasana pengunjung yang padat, ditambah tas besar yang dibawa bisa membuat kesulitan bergerak.

Lebih baik bawa barang bawaan secukupnya, seperti sling bag yang dilingkarkan di bagian dada atau perut, atau ransel kecil untuk diletakkan di bagian dada. 

Kemudian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pencurian, lebih baik selalu genggam tas atau barang bawaan dan rutin cek sesekali.

Hindari pula selalu mengeluarkan ponsel atau dompet di area yang terlalu ramai lantaran bisa memancing tindak kejahatan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak semua gerai di Pasar Senen menyediakan metode pembayaran non-tunai, seperti QRIS atau kartu debit.

Saat berbelanja, cara bayar yang ringkas dan efisien adalah dengan uang tunai.

Siapkan dan simpan uang tunai di atas atau kantong yang mudah dijangkau. Bila perlu, tukar dulu ke pecahan lebih kecil agar transaksi lebih nyaman tanpa repot menunggu uang kembalian, misalnya jika datang pagi.

5. Bawa tas belanja sendiri

Mengingat esensi thrifting dapat dikatakan sebagai gaya hidup berkelanjutan, akan lebih baik jika kita turut mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Bawalah tas belanjaan yang bisa digunakan berulang kali untuk mencegah penggunaan kantong plastik berlebihan.

Tapi lain cerita ketika pengunjung mulai padat pada siang hari, AC central hanya terasa di bagian tengah di dekat eskalator.

Sisanya? Masih terasa gerah, bahkan pedagang yang ada di area itu kerap menyalakan kipas angin agar sirkulasi udara tetap baik.

Maka dari itu, kenakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak tebal dapat membuat momen belanja di Pasar Senen semakin terasa nyaman.

7. Pakai masker

Jika kondisi tubuh kurang sehat, lebih baik kenakan masker saat belanja di Pasar Senen.

Hal ini bertujuan agar tidak mudah terserang penyakit atau menularkan penyakit di tengah keramaian.

Selain itu, penggunaan masker juga berguna agar lebih nyaman karena masih saja ada pedagang atau pengunjung "nakal" yang masih nekat merokok di area tersebut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/08/180000620/7-tips-thrifting-di-pasar-senen-bawa-uang-tunai-dan-tentukan-tujuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com