Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai di Medsos Soal Sampah di Recycle Station Sociolla Disebut Tak Didaur Ulang, Ini Faktanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini, Sociolla menjadi salah satu brand yang ramai diperbincangkan netizen di media sosial. 

Pasalnya, Sociolla dituding tak melakukan daur ulang sampah yang dikumpulkan oleh konsumennya di Recycle Station yang ada di setiap store Sociolla. 

Perbincangan ini dimulai dari salah satu twit di akun menfess @tanyakanrl pada Sabtu (13/4/2024). 

“Tanyarl emang iya emptiesnya soco gak di daur ulang lagi?” begitu yang ditulis salah satu pengguna Twitter atau X di akun tersebut.

“GREENWASHING: cara perusahaan atau lembaga nunjukkin seakan2 mereka melindungi lingkungan, biasanya seakan2 ngasih solusi padahal solusi itu ga menyelesaikan apa2 pada problem lingkungannya.” ujar akun @Fol1eadeux pada Sabtu (13/4/2024). 

“Dari awal emang agak skeptis dgn marketing gimmick kyk gini. Biar keliatan kalo a company care about environmental issues aja. Kan tiap ngumpulin empties dapet poin kalo punya akun, ujung2nya biar konsumen belanjain pointsnya lagi.” kata akun lainnya, @whatiknewthen. 

Lantas, benarkah hal tersebut? Berikut tanggapan Sociolla saat diwawancarai Kompas.com pada Selasa (16/4/2024). 

Co-founder sekaligus Chief Marketing Officer (CMO) Social Bella, Chrisanti Indiana mengatakan program Recycle Station ini merupakan satu langkah yang dilakukan dalam program Waste Down Beauty Up (WDBU). 

“Kehadiran Sociolla Recycle Station di Sociolla Store sejak Maret 2022 merupakan salah satu bagian dari payung besar inisiatif Sociolla Waste Down Beauty Up (WDBU),” kata Chrisanti kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2024). 

Chrisanti juga menjelaskan bahwa pengumpulan sampah produk kecantikan (beauty empties) di Sociolla Store tersebut biasanya akan diserahkan kepada mitra-mitra kredibel di bidang pengelolaan dan daur ulang sampah. 

Ia menyebutkan, sejak Maret sampai Desember 2022, mereka bekerja sama secara eksklusif dengan Waste4Change dan berhasil mengumpulkan 24,7 ton sampah produk kecantikan.

"Lalu, dilanjutkan dengan kemitraan bersama Paste Laboratory mulai dari April 2023 sampai Januari 2024, dan berhasil mengumpulkan 108 ton,” lanjut Chrisanti. 

Untuk saat ini, program Sociolla Recycle Station diberhentikan sementara di beberapa store untuk menunggu perluasan kerja sama dengan berbagai mitra pengelola sampah dari berbagai skala dan lokasi. 

Sehingga, kemasan kosong produk kecantikan yang terkumpul pada masa transisi akan disalurkan ke berbagai mitra pilihan berikutnya. 

“Beauty empties yang sudah terkumpul pada masa transisi dari
Februari 2024 hingga saat ini akan disalurkan ke berbagai mitra pilihan berikutnya," tutur Chrisanti. 

Dalam kesempatan yang sama, Chrisanti juga mengatakan bahwa Sociolla telah menerapkan zero plastic bubble wrap dan mengubah kemasan pengiriman dengan kotak ramah lingkungan. 

Kata Chrisanti, hal inilah yang membuat Sociolla menjadi perusahaan omni channel retailer besar pertama di Indonesia yang hingga saat ini berkomitmen pada kebijakan zero plastic bubble wrap. 

“Sejak 2022, Sociolla telah menerapkan zero plastic bubble wrap dan mengubah packaging pengiriman dengan kotak ramah lingkungan, dengan target untuk mengurangi penggunaan plastik perusahaan sekitar 250.000 m2/tahun,” pungkas Chrisanti. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/17/081405420/ramai-di-medsos-soal-sampah-di-recycle-station-sociolla-disebut-tak-didaur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke