Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Sejumlah Atlet Paralimpiade Pakai Penutup Mata? Ini Sebabnya

KOMPAS.com - Jika menyaksikan turnamen Paralimpiade, kamu mungkin menyadari sejumlah atlet terlihat menggunakan penutup mata (eye mask) saat bertanding.

Penutup mata atau masker mata tersebut ternyata memiliki fungsi khusus, lho. Apa itu?

Apa fungsi penutup mata yang digunakan atlet Paralimpiade?

Penutup mata ini ternyata berfungsi menyamakan kedudukan di lapangan dan menciptakan kompetisi yang lebih adil.

Hal ini dikarenakan terdapat berbagai gangguan penglihatan di antara para kompetitor. Kebutaan, misalnya, memiliki berbagai tingkatan yang berbeda-beda. 

Penutup mata tersebut digunakan agar semua atlet yang memiliki ketajaman pengelihatan menjadi setara selama kompetisi.

Menurut situs resmi Olimpiade, seperti dilansir dari Popsugar, ada beberapa perbedaan pada aturan terkait ini, tergantung pada acaranya.

  • Didiet Maulana Rancang Kostum Atlet Indonesia pada Paralimpiade 2024
  • Cerita di Balik Desain Kostum Atlet Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Saat ini, atlet tunanetra atau low vision dapat berkompetisi di ajang Paralimpiade seperti atletik, triatlon, balap sepeda, berkuda, sepak bola, goalball, judo, mendayung, layar, dan renang.

Aturan tentang siapa yang harus mengenakan penutup mata, dan kapan harus digunakan juga berbeda-beda untuk setiap cabang olahraga.

Dalam cabang olahraga sepak bola, misalnya, setiap pemain lapangan harus berada dalam klasifikasi B1 (didefinisikan sebagai penglihatan rendah) dan memakai penutup mata.

Penjaga gawang yang berada dalam klasifikasi B2 (penglihatan sebagian) atau B3 (penglihatan penuh) dikecualikan dan tidak perlu menggunakan apapun pada mata.

Kacamata anti tembus pandang juga diperlukan untuk cabang olahraga renang, tetapi hanya untuk perlombaan di kelas olahraga S/SB11 (atlet dengan ketajaman penglihatan yang sangat rendah dan/atau tidak memiliki persepsi cahaya).

Jadi, penggunaan penutup mata oleh para atlet Paralimpiade ini memiliki tujuan fungsional dan dianggap sangat serius oleh peraturan pertandingan.

Meski demikian, beberapa atlet juga memanfaatkannya sebagai sarana untuk mengekspresikan diri atau menonjolkan "statement".

  • Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan
  • Ketika Atlet Skateboard Jadi Model Peragaan Busana di JF3

Banyak atlet Paralimpiade dari berbagai negara menggunakan penutup mata yang kreatif, misalnya menggunakan bulu atau pola yang funky, sementara yang lainnya mencoba menggunakan desain yang merayakan negara asalnya.

Sebagai penonton, melihat kreativitas itu sangatlah menarik, meskipun pada beberapa kondisi, mereka bergerak dengan sangat cepat sehingga penutup mata itu sebetulnya hampir tidak sempat terlihat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/09/10/205000120/mengapa-sejumlah-atlet-paralimpiade-pakai-penutup-mata-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com