Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ikut Tren “No Buy Challenge 2025”, Ini Daftar Barang yang Tak Perlu Dibeli

Tantangan ini mengajak kita untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan, dengan tidak membeli barang-barang tertentu selama periode waktu yang ditentukan.

Tak hanya membantu menghemat pengeluaran, tantangan ini juga bisa menjadi langkah awal untuk hidup lebih minimalis dan berkelanjutan.

Namun, sebelum memulai, penting untuk mengetahui daftar barang yang masuk ke dalam kategori “no buy” atau yang tak perlu dibeli.

Apa saja barang-barang tersebut? Simak daftarnya berikut ini.

1. Produk Skincare Non-Esensial

Menurut Founder Komunitas Gaya Hidup Minimalis “Lyfe with Less”, Cynthia Suci Lestari, kita perlu memiliki tujuan yang jelas ketika membeli skincare.

“Membeli sunscreen penting, karena keluar ruangan tanpa menggunakannya sangat berbahaya, tapi apakah kita perlu membeli tone up sunscreen yang harganya dua kali lipat?” lontarnya kepada Kompas.com, pada Selasa (31/12/2024).

Baginya, tujuan utama membeli tabir surya adalah untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UV, bukan untuk tone up atau mencerahkan warna kulit.

Oleh sebab itu, mengeluarkan uang lebih untuk sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan, bukanlah keputusan yang bijak.

2. Pakaian Tren Musiman

Membeli pakaian hanya karena mengikuti tren musiman sering kali menjadi sumber pemborosan banyak orang, terutama pencinta fesyen.

“Cobalah mencintai barang-barang timeless dibanding trending. Usia cinta kita terhadap barang trending biasanya akan pendek, karena barang tersebut sudah tidak trending lagi akibat munculnya tren baru,” jelas Cynthia.

Menurutnya, lebih baik memilih pakaian dengan model klasik yang tetap relevan sepanjang waktu.

Menerapkan langkah ini, akan membantu kita menciptakan lemari pakaian yang lebih fungsional dan minimalis.

“Dengan itu, kita terdorong untuk menjadi lebih kreatif dalam memadukan pakaian yang kita punya, sehingga bisa spark joy (menciptakan kebahagiaan),” ujarnya,

3. Membership Gym Tahunan

Mendaftar keanggotaan gym tahunan, sering kali menjadi keputusan impulsif di awal tahun.

Namun, banyak orang yang jarang menggunakan fasilitas gym, sehingga uang yang dikeluarkan menjadi sia-sia.

Melansir Vice, opsi lebih hemat yang bisa dicoba antara lain memanfaatkan uji coba gratis di gym, mengikuti kelas gratis di areamu, atau menggunakan video olahraga gratis di YouTube.

Dengan cara ini, kita tetap bisa menjaga kebugaran tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

4. Aplikasi Berbayar

Dilansir dari Interesting Engineering, aplikasi berbayar juga termasuk kategori non-esensial yang bisa masuk dalam list “no buy” di tahun ini.

Aplikasi berbayar dan pembelian dalam aplikasi sering kali menjadi pengeluaran tambahan yang tidak disadari.

Misalnya, membeli item di game atau fitur premium yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.

Sebagai alternatif, cari aplikasi gratis yang menawarkan fungsi serupa tanpa biaya tambahan.

Jika memang memerlukan aplikasi berbayar, pastikan untuk memanfaatkan uji coba gratis sebelum berlangganan.

Dengan mengurangi pengeluaran untuk aplikasi berbayar, kita dapat menghemat lebih banyak uang dan memanfaatkan teknologi secara lebih bijak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/01/03/144500220/ikut-tren-no-buy-challenge-2025-ini-daftar-barang-yang-tak-perlu-dibeli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com