Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Melungsurkan Botol Dot Kakak untuk Adik, Dokter Jelaskan

KOMPAS.com – Melungsurkan barang-barang anak pertama ke adik-adiknya adalah praktik yang sering dilakukan oleh kebanyakan orangtua.

Dengan dalih agar lebih hemat, mereka melungsurkan barang-barang seperti mainan, pakaian, dan bahkan botol dot kepada anak kedua atau ketiganya.

Akan tetapi, drg. Aliyah, Sp.KGA tidak menyarankan pelungsuran botol dot.

“Aku tidak menyarankan karena sama seperti sikat gigi, itu adalah barang personal. Dan bakteri bisa berpindah dari satu manusia ke manusia lainnya,” ujar dia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Meskipun sudah dihilangkan dengan dibersihkan secara menyeluruh, bahkan direbus atau steam, tidak semua bakteri bakal hilang dari botol dot.

Sementara itu, perpindahan bakteri bukan hanya dari orang dewasa yang mengurus anak, tetapi antara anak juga bisa terjadi.

Dengan kata lain, anggapan soal “bakteri ditularkan dari caregiver ke anak-anak” hanyalah mitos belaka.

“Bakteri itu berpindah dengan cara menggunakan alat yang sama, misalnya menggunakan alat makan yang sama, seperti botol susu, gelas, sendok, dan garpu,” tutur Aliyah.

Oleh karena itu, ia tidak menganjurkan orangtua melungsurkan botol dot milik anak pertama ke para adiknya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/05/18/181500020/jangan-melungsurkan-botol-dot-kakak-untuk-adik-dokter-jelaskan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com