Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Healing ala Nicholas Saputra, ke Alam hingga Bertemu Orang Baru

DEPOK, KOMPAS.com - Bagi aktor Nicholas Saputra, memulihkan diri dari padatnya aktivitas bukan berarti harus pergi jauh atau melakukan hal yang rumit. 

Aktor 41 tahun itu membagikan cara andalannya untuk reset tubuh dan pikiran di tengah kesibukan dunia hiburan yang kerap kali menyita energi dan fokusnya. 

Menemukan ketenangan di tengah alam

Bagi pemeran Rangga dalam film ‘Ada Apa dengan Cinta?’ ini, alam merupakan tempat terbaik untuk melakukan penyegaran diri. 

Ia mengaku sering meluangkan waktu untuk menjauh sejenak dari teknologi dan hiruk pikuk kota dengan beraktivitas di alam terbuka.

“Cara saya mereset dan cleansing diri itu dengan beraktivitas di tengah alam, misalnya seharian di laut atau hutan tanpa gawai,” jelas Nicholas dalam acara A Day of Purity bersama BEAR BRAND yang digelar di Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/10/2025).

Laki-laki berdarah Jawa dan Jerman ini menyebutkan, suasana alami memiliki energi yang menenangkan dan dapat membantu menyeimbangkan kembali kondisi batin. 

“Saya merasa ketika situasi alam itu sudah seimbang, sehingga ketika saya beraktivitas di sana, jiwa saya juga ikut seimbang,” lanjutnya.

Nicholas menilai, alam memiliki kekuatan memulihkan yang sederhana namun efektif. 

Dengan mendengarkan suara laut, melihat hijaunya pepohonan, atau sekadar menghirup udara segar, ia merasa pikirannya lebih jernih.

“Memulihkan diri dan kembali ke alam itu sangat mengenakan pikiran, bahkan jadi mekanisme yang menurut saya paling cepat,” tuturnya.

Menurutnya, momen di alam tanpa gangguan teknologi juga membuatnya bisa lebih hadir pada dirinya sendiri.  Tidak hanya melepaskan penat, tetapi juga mendapatkan refleksi baru tentang hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.

Bertemu orang baru

Nicholas juga memiliki cara lain untuk healing, yaitu bertemu dengan orang-orang baru. 

Menurutnya, interaksi dengan orang di luar lingkar pekerjaan memberikan sudut pandang berbeda yang bisa menyegarkan pikiran. 

“Kemudian, saya juga akan bertemu orang-orang yang tidak berhubungan dengan pekerjaan saya atau yang belum pernah saya temui,” ungkapnya.

Aktor lulusan Universitas Indonesia itu senang berbincang dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda bisa membuka wawasan baru dan membuatnya lebih bersemangat. 

“Bicara dengan orang yang di luar pekerjaan saya bisa menambah sudut pandang baru dan bisa memulihkan diri, karena tidak membahas lingkup pekerjaan saja,” tambahnya.

Pendekatan ini menunjukkan bagaimana Nicholas memaknai healing bukan hanya sebagai pelarian dari rutinitas, tetapi juga kesempatan untuk memperluas pandangan dan memperkaya pengalaman hidup.

Sebagai aktor yang membintangi film ternama, Nicholas mengakui bahwa keseimbangan hidup menjadi hal penting yang selalu ia jaga. 

Ia percaya, tubuh dan pikiran yang sehat akan berdampak langsung pada kualitas hidup dan kinerjanya sebagai aktor maupun individu. Rutinitasnya berinteraksi dengan alam dan bertemu orang baru menjadi bagian dari proses tersebut. 

Aktivitas sederhana namun bermakna itu membantunya tetap simbang dan fokus meski berada di dunia hiburan yang serba cepat dan kompetitif.

Healing versi Nicholas bukan tentang mengikuti tren, melainkan bentuk kesadaran diri untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik. 

Melalui cara-cara yang ia lakukan, Nicholas menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam kesederhanaan, selama seseorang tahu bagaimana cara mendengarkan dirinya sendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/10/12/083300520/healing-ala-nicholas-saputra-ke-alam-hingga-bertemu-orang-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com