Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Kali Mandi dalam Sehari yang Ideal Saat Cuaca Panas? Ini Kata Dokter

KOMPAS.com - Cuaca panas yang melanda beberapa wilayah Indonesia membuat banyak orang jadi ingin lebih sering mandi. Namun, sebenarnya berapa kali mandi dalam sehari yang ideal agar tetap bersih tanpa merusak kulit?

Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV, mengatakan, mandi satu hingga dua kali sehari sudah cukup, meskipun suhu udara sedang tinggi.

  • 9 Manfaat Mandi Air Hangat Menurut Ahli, Bantu Meredakan Stres
  • Ingin Lebih Semangat Kerja? Bernyanyilah Saat Mandi Pagi

“Idealnya, mandi satu hingga dua kali sehari sudah cukup,” kata Fitria, dilansir dari Antara, Minggu (19/10/2025).

Fitria menuturkan, mandi pertama bisa dilakukan pada pagi atau siang hari untuk membersihkan keringat dan debu setelah beraktivitas.

Selanjutnya mandi kedua pada sore atau malam hari untuk mengangkat sisa polusi dan menjaga kebersihan kulit sebelum tidur.

Menurutnya, terlalu sering mandi justru bisa berdampak kurang baik bagi kulit. Air dan sabun yang berlebihan dapat menghilangkan minyak alami (sebum) yang berfungsi melindungi kulit.

“Kalau sebum hilang, kulit bisa terasa kering dan bersisik, bahkan timbul rasa gatal atau perih,” ujar Fitria.

Ia menambahkan, pada sebagian orang, kondisi kulit yang terlalu kering bisa memicu iritasi atau dermatitis, terutama jika sering terkena sabun keras atau air panas.

Untuk menjaga kesehatan kulit, Fitria menyarankan agar kamu menggunakan air biasa atau air suam kuku saat mandi. Hindari air panas karena bisa mempercepat hilangnya kelembapan kulit.

Selain itu, pilihlah sabun lembut (mild cleanser) yang tidak mengandung pewangi kuat atau deterjen tinggi. Kandungan keras pada sabun bisa merusak lapisan pelindung kulit dan memperparah kekeringan.

Setelah mandi, gunakan pelembap maksimal 10 menit setelah mengeringkan tubuh. Langkah ini membantu mengunci air yang masih tersisa di kulit sehingga kulit tetap lembap dan tidak mudah kering.

“Oleskan pelembap tidak lebih dari 10 menit setelah mandi agar air yang tersisa di kulit bisa terkunci,” jelasnya.

Cuaca ekstrem bisa membuat tubuh terasa gerah dan lengket, tapi bukan berarti kamu perlu mandi berkali-kali dalam sehari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menuturkan, temperatur terasa lebih panas karena posisi matahari saat ini berada di bagian selatan Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menuturkan, suhu maksimum rata-rata di wilayah perkotaan adalah 31–34 derajat Celcius.

“Saat ini kenapa terasa panas? Karena posisi matahari sudah bergeser di selatan wilayah Indonesia,” kata Guswanto.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/10/19/103500620/berapa-kali-mandi-dalam-sehari-yang-ideal-saat-cuaca-panas-ini-kata-dokter

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com