Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dolar Minyak, Teh Hijau dan Karaoke

Kompas.com - 10/04/2008, 08:24 WIB

Hao Hongshe, penasihat bidang ekonomi dan komersial kedutaan, melalui seorang penerjemah mengatakan bahwa China sejauh ini sudah menanam modal senilai 2 miliar dolar lebih untuk membangun bendungan, jalan, rumah sakit, sekolah dan jaringan listrik.

Hongshe bercerita panjang lebar soal proyek-proyek kemanusiaan oleh negaranya di Sudan. Sebut saja memberikan obat gratis dan membawa orang Sudan ke China untuk melanjutkan pendidikan di sana. "Kami melakukan banyak pekerjaan pembangunan yang tidak kelihatan. Kami mempunyai konsep baru, yaitu memprioritaskan pembangunan manusia," katanya melalui penerjemah.

Menurut Hongshe, China membantu Sudan berkembang dan mencari uang. "Kami mendorong perusahaan China menanam modal di Sudan. Contoh yang paling berhasil adalah investasi di sektor minyak. Tahun lalu 7 persen minyak China diimpor dari Sudan. Perusahaan minyak nasional China adalah pemilik mayoritas saham perusahaan migas Sudan Greater Nile Petroleum Company," katanya.

Hak Asasi Manusia
Namun pemerintah China tampak tidak peduli pada keadaan hak asasi manusia atau gaya pemerintahan di Sudan. Belakangan Beijing didesak agar menggunakan pengaruhnya terhadap pemerintah Sudan. Terutama mendesak Sudan agar mengakhiri konflik di Darfur yang sudah menelan lebih dari 200.000 jiwa dan jutaan orang mengungsi.

Untuk meningkatkan tekanan ini sutradara Amerika Serikat Steven Spielberg beberapa saat lalu menyatakan mundur sebagai penasihat artistik Olimpiade Beijing. Sebelas pemenang Hadiah Nobel juga menyatakan keprihatinan mereka kepada presiden China Hu Jintao.

Pemerintah Sudan menyangkal semua tanggung jawab atas konflik Darfur. Hongshe pun mengatakan bahwa keadaan di Darfur sangat dibesar-besarkan. Ia mendukung pendapat pemerintah dan menilai negara-negara barat terlalu angkuh terhadap Sudan. Menurutnya sanksi tidak berguna. "Kami memilih perundingan. Dengan demikian Sudan akan berubah," jelasnya.

"Kami lebih rendah hati. Orang Eropa berkulit putih, tapi kami berkulit kuning. Jadi kami lebih dekat dengan orang Sudan,' katanya sambil tersenyum.

Ia menyampaikan kunci keberhasilannya, "Kami tidak mencampuri urusan dalam negeri Sudan. Itulah kesalahan terbesar dunia barat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com