Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Memicu Penyakit Lebih Mematikan

Kompas.com - 09/10/2008, 15:35 WIB

BARCELONA, RABU — Munculnya penyakit yang beberapa kali lebih mematikan dan makin menyebar ke penjuru dunia, mulai dari flu unggas hingga demam kuning, mungkin adalah akibat perubahan iklim. Demikian kesimpulan terbaru yang dilansir Wildlife Conservation Society (WCS), organisasi lingkungan yang berpusat di Bronx Zoo, Amerika Serikat.

Hal tersebut mendesak dilakukannya pemantauan lebih baik atas kesehatan margasatwa sebagai informasi peringatan dini jika terjadi perubahan pola penyebaran hama penyakit seiring dengan pemanasan global. WCS telah mendaftarkan penyakit yang berkali-kali menjadi lebih mematikan daripada saat pertama kali diketahui, seperti flu unggas, babesia yang ditularkan kutu, kolera, ebola, parasit, wabah, penyakit menular, wabah ganggang, demam Rift Valley, gangguan tidur, tuberculosis, dan demam kuning.

"Istilah perubahan iklim membangkitkan kenangan mengenai lapisan pencairan es dan kenaikan permukaan air laut sehingga mengancam negara dan kota besar di pantai, tapi yang sama penting ialah bagaimana kenaikan temperatur dan naik-turunnya tingkat hujan akan mengubah pembagian patogen berbahaya," kata Steven Sanderson, pemimpin WCS. Menurutnya, pemantauan kesehatan margasatwa akan membantu para ahli meramalkan di mana sumber penyakit muncul dan merencanakan cara mempersiapkan diri.

Panel Antarnegara untuk Perubahan Iklim (IPCC) yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa buangan gas rumah kaca, terutama dari penggunaan bahan bakar fosil oleh manusia, meningkatkan temperatur dan akan mengganggu pola curah hujan. Perubahan iklim juga berdampak mulai dari gelombang panas hingga sungai es yang mencair.

"Selama ribuan tahun orang telah mengetahui hubungan antara kesehatan dan iklim," kata William Karesh dari WCS saat kongres International Union for Conservation of Nature di Barcelona, Spanyol. Ia mengatakan, laporan tersebut bukan daftar yang telah final, tapi baru suatu gambaran mengenai jajaran penyakit menular yang mungkin mengancam manusia dan hewan di masa depan jika pemanasan global tak dapat ditekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com