Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunikasi, Stimulus Utama Perkembangan Anak

Kompas.com - 18/01/2009, 18:10 WIB

Karena itu, deteksi dini dapat dilakukan pada bayi atau anak sehat tanpa resiko maupun pada bayi atau anak dengan risiko, seperti berat badan kurang dari 2,5 kilogram, prematur, dan kekurangan gizi. Agar perkembangan anak terpantau, maka deteksi dini dapat dilakukan secara rutin tiga bulan sekali untuk usia anak di bawah dua tahun dan enam bulan sekali untuk usia anak antara dua tahun hingga enam tahun.

Dua stimulus

Ahli tumbuh kembang anak RSU Dr Soetomo Prof Dr Bambang Permono SpA(K) mengatakan, selain pengoptimalan komunikasi antara anak dengan orang tua, terdapat pula stimulus dari dalam, yaitu pemenuhan air susu ibu (ASI). "ASI sangat penting untuk pertumbuhan jaringan sel-sel otak. Kalaup un bayi diberi susu formula, seharusnya diimbangi juga dengan ASI," ujarnya.

Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Jatim Andriyanto mengatakan, pada usia nol hingga enam bulan bayi membutuhkan ASI eksklusif. Setelah usia enam bulan hingga dua tahun baru anak dapat diberi makanan tambahan.

Menurut Andriyanto, ketercukupan konsumsi makanan yang berkualitas pada anak sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. " Anak-anak yang menderita gizi buruk otomatis kecerdasannya rendah dan sulit dipulihkan. Jika dibiarkan, 20 tahun ke depan akan muncul satu rantai generasi yang hilang," ujarnya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com