Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Bahasa dan Logika, Matematika Tidak Akan Rumit!

Kompas.com - 18/05/2009, 14:04 WIB

Tidak mengherankan, kata Pria, metode pembelajaran hapal rumus dan hitungan angka-angka kurang merangsang anak didik memahami Matematika secara efektif dan memberi hasil maksimal. "Siswa terkotak-kotak oleh hapalan atau rumus sehingga tidak kreatif menggunakan logika untuk menuntaskan masalah," kata Pria.

Pria menambahkan, selain kreatif, siswa akan terbiasa berkompetisi secara sehat. "Karena cara ini menjauhi siswa dari budaya mencontek, sebab mereka sudah terbiasa membongkar banyak kasus Matematika yang sulit dengan cara, nalar, dan rasa percaya diri mereka yang tinggi," tegas Pria.

Bulan lalu, (30/4), puluhan guru dari berbagai sekolah berkumpul di Sekolah Dasar Santa Ursula, Jakarta. Mereka berdiskusi untuk menemukan solusi agar para siswa tidak menjadikan Matematika sebagai momok menakutkan. Diskusi itu menyimpulkan, Metode Marzano dianggap sebagai pendekatan yang dapat dijadikan pegangan untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Forum diskusi tersebut menyayangkan, sampai kini pengajaran Bahasa Indonesia dan Matematika (baca-tulis-hitung), --yang dijadikan tumpuan dasar bagi pengembangan berpikir siswa pendidikan dasar, belum dikembangkan dengan baik. Menurut Kenneth Cock, Direktur Sampoerna Foundation Teacher Institute (SFTI), yang menjadi fasilitator diskusi, Metode Marzano merupakan teknik soal cerita Matematika yang menekankan pada pengertian siswa terhadap kalimat atau cerita di dalam soal tersebut.

"Uji coba metode ini tentu memudahkan siswa menerjemahkan soal ke dalam angka," ujar Kenneth. "Bila guru yang mengajar Matematika tidak memiliki kemampuan membentuk kalimat dengan baik, si anak didik juga sulit menerjemahkan soal-soal cerita yang dibuatnya," tambah Kenneth.

Kiranya, pendapat Pria pun mengamini komentar tersebut, meskipun tidak di tempat dan waktu yang bersamaan. "Dengan cara ini siswa termasuk guru-guru mereka tertantang untuk selalu punya semangat menganalisa sebuah masalah, menggali teori, dan melakukan berbagai cara untuk memecahkannya," tandas Pria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com