Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengajarkan Anak tentang Uang

Kompas.com - 17/07/2009, 15:12 WIB

KOMPAS.com - Anda ingin mengajarkan anak untuk lebih menghargai uang yang diberikan padanya, dan lebih cerdas mengatur keuangannya? Jangan kira hal-hal semacam ini hanya menjadi tanggung jawab guru di sekolahnya. Ini merupakan tanggung jawab Anda, sebagai orangtua. Ada tiga hal yang menjadi kunci untuk mengajarkan anak agar lebih cerdas menangani uang, yakni; contoh, pengalaman, dan komunikasi.

Berikan contoh kepada si kecil. Kita belajar bagaimana menangani uang dimulai ketika kita beranjak dewasa. Cari tiga nilai yang ingin Anda jadikan pegangan untuk si kecil dalam mengelola uangnya. Cari juga tiga hal yang seharusnya tidak dilakukan anak mengenai uang, misalnya berhutang. Ajari ia untuk melakukannya sendiri. Ciptakan suatu pengalaman bagi si kecil untuk belajar mengenai uang. Berikut yang bisa Anda ajarkan kepada anak tentang uang sesuai usianya:

Usia 4-8 tahun. Mulailah dengan celengan yang bening. Bisa juga dibuat dengan gelas besar yang ditutup. Ia akan merasa tertantang untuk membuat celengan tersebut penuh. Anda juga bisa mencoba untuk memberikan uang saku secukupnya dimulai saat anak berusia 7 tahun, bisa harian, bisa per minggu. Ajarkan ia untuk mencatat pengeluarannya juga.

Usia 9-12 tahun. Di usia ini, Anda bisa memperkenalkan anak untuk bertransaksi. Berapa banyak uang yang dikeluarkan, apa yang lebih hemat, dan lainnya. Ketika uang tabungan di celengannya sudah lumayan banyak, atau ketika ia tetap menyimpan uang-uang pemberian paman dan bibinya, bukakan tabungan atas namanya. Ajak ia ke bank, antar ia berkeliling bank, dan kenalkan dengan cara menyimpan dan menarik uang.  

Usia 13-15 tahun. Di usia ini, mungkin anak Anda sedang penasaran untuk ikut tren sesuai teman-teman seusianya. Cobalah untuk mengajak dia lebih mengerti tentang uang. Anda bisa ajak dia berbelanja pakaian dengan target uang tertentu. Jangan biarkan ia seenaknya membeli barang ketika bersama Anda. Anda bukan mesin pencetak uang, kan?

Sementara, untuk hal komunikasi, ajarkan anak Anda tentang uang dengan hal yang jelas, bukan dengan masalah yang abstrak. Filosofi “Menabung, jangan buang-buang uang” saja tak akan mengena di dirinya. Jika Anda mau, ajak ia untuk berdialog, alasan Anda membeli barang yang harganya lebih tinggi ketimbang barang serupa, beda merek, atau yang lebih murah. Saat anak usai berbelanja, ajak mereka untuk bertukar pendapat, mengapa mereka butuh untuk beli barang yang mereka beli. Ajarkan beda dari kebutuhan dan keinginan.

Jika anak Anda tahu, Anda pernah meminjam uang dari saudara atau Anda memiliki tagihan kartu kredit, terangkan kepada anak Anda memiliki kebutuhan untuk melakukan pinjaman (hutang) tersebut. Bahwa Anda memiliki kewajiban dan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bahwa Anda juga harus memenuhi tujuan keuangan keluarga. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda perlu membuat sebuah perhituangan keuangan, tabungan, sementara pemasukan saat itu belum mencukupi. Dengan memberikan informasi yang jujur, anak-anak akan lebih bisa mengerti tentang keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com