Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nafsu Makan Bisa Menipu!

Kompas.com - 01/02/2010, 11:17 WIB

KOMPAS.com - Nafsu makan ternyata bisa menipu. Kita mengira diri kita lapar, padahal sebenarnya kita sedang mengalami kondisi yang sangat berbeda. Menurut Brooke Joanna Benlifer, RD, lulusan Cornell University yang juga pakar diet, membedakan antara lapar "palsu" dan lapar yang sebenarnya, penting untuk mengetahui kapan tubuh Anda benar-benar membutuhkan makanan, dan kapan membutuhkan yang lain.

1. Lapar karena makan makanan yang salah. Ingin tahu gejalanya? Yaitu ketika Anda ingin sekali makanan yang manis, dan merasa masih lapar setelah Anda makan. Makanan yang tinggi kandungan karbohidrat sederhana, namun tidak mengandung serat, protein, atau lemak sehat, akan memberikan rasa kenyang yang berlebihan, mungkin akan membuat gula darah Anda menurun. Kalau sudah begini, Anda perlu menyantap kudapan sehat, seperti buah segar atau kacang, keju cottage, selai kacang, atau setengah potong sandwich dari roti gandum.

2. Lapar mata. Kadang-kadang, nafsu makan kita bisa melonjak ketika kita merasa bosan, takut, gelisah, stres, atau kesepian. Akibatnya, bila sedang berada di restoran Anda akan cenderung memesan banyak makanan yang tak mampu Anda habiskan. Untuk mengalihkan perhatian, cobalah untuk jalan-jalan dulu, menulis pengalaman di blog, mendengarkan musik, menelepon teman, atau mengunyah permen karet. Bisa juga membaca buku, pergi ke perpustakaan, atau kemana pun yang membuat Anda tidak perlu makan.

3. Lapar karena mengantuk. Para ahli kesehatan dari WebMD.com menyatakan bahwa dua hormon utama, leptin dan ghrelin, dapat mempengaruhi dan mengontrol sensasi lapar dan kenyang. Ghrelin merangsang nafsu makan, sedangkan leptin (yang terbuat dari sel-sel lemak), memberi sinyal pada otak bahwa Anda sudah makan cukup banyak.

Kekurangan tidur menyebabkan tingkat hormon leptin menurun drastis, sehingga menyebabkan kenaikan tingkat ghrelin. Hal ini akan mengacaukan nafsu makan dan rasa kenyang tadi. Jika Anda tidur hanya 6 jam atau kurang setiap malam, Anda akan cenderung makan berlebihan esoknya. Sebab ketika mengalami kelalahan, orang cenderung banyak makan (yang seringkali tinggi kadar gulanya, namun kurang bergizi) untuk menambah energi. Makanan, dalam hal ini, hanya menyediakan rasa puas sementara. Tidak lama kemudian tingkat energi Anda kembali menurun, dan membangkitkan kembali rasa lapar.

Jika Anda merasa lapar menjelang sore, ada beberapa cara untuk menghentikan keinginan ngemil. Anda bisa jalan-jalan selama 10 menit (supaya mendapat udara segar, menggerakkan otot, dan meningkatkan sirkulasi), minum secangkir teh hijau (tinggi antioksidan dan rendah kafein), makan 1/4 cangkir almond dan sepotong kecil apel (tinggi protein, lemak dan karbohidrat sehat, rendah gula, dan sumber magnesium dan serat). Bisa juga menarik nafas panjang-panjang. Jika mengantuk, puas-puaskan menguap supaya mendapat asupan oksigen.

4. Lapar karena kehausan. Percaya tidak, kita sering menyalahartikan haus dengan lapar. Cobalah minum segelas atau dua gelas air untuk mengetahui apakah Anda memang lapar, atau karena kurang minum. Jika penyebabnya memang lapar, tanda-tandanya lebih jelas. Perut yang keroncongan membuat kita sulit berkonsentrasi. Jangan menunda makan hanya karena pekerjaan menumpuk. Makanlah secara teratur dan konsisten, untuk menjaga tingkat energi, dan menghindari gula darah turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com