Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Tak Akan Mundur

Kompas.com - 11/02/2010, 07:30 WIB

Pernyataan itu diperkuat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Keduanya mengatakan, perombakan kabinet merupakan hak Presiden.

Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Priyo Budi Santoso menambahkan, Golkar tidak akan menghapus sejumlah temuan dalam kasus Bank Century. Menurut Priyo, Aburizal masih rutin berkomunikasi dengan Yudhoyono. Mereka juga masih sepakat melanjutkan koalisi hingga 2014. ”Namun, kami siap jika Presiden merasa perlu menarik (menteri dari Golkar),” katanya.

Namun, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, pelaksanaan program 100 hari pemerintah sejauh ini berjalan baik. Oleh sebab itu, tidak ada evaluasi dari Presiden Yudhoyono untuk melakukan pergantian kabinet. Mengenai rapat internal yang pada Rabu sore dipimpin Presiden Yudhoyono, Julian membantah rapat itu membahas persoalan reshuffle.

Benny K Harman, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, menuturkan, yang disampaikan partainya tentang perombakan kabinet dimaksudkan untuk mengingatkan kohesitas pendukung koalisi Presiden Yudhoyono. ”Golkar partner Demokrat di koalisi. Presiden Yudhoyono identik dengan Demokrat, dan Demokrat punya kursi paling banyak di DPR,” tutur Benny.

Baik Susilo Utomo maupun pakar komunikasi politik Universitas Tarumanagara, Jakarta, Eko Harry Susanto, menilai, koalisi parpol yang dibangun Yudhoyono sudah rapuh sejak awal. Susilo Utomo mengatakan, koalisi parpol itu bukan koalisi lazim karena tidak dibangun berdasarkan kedekatan ideologis dan platform politik, tetapi berdasarkan hitungan peta kekuatan di parlemen yang dikaitkan dengan bagi-bagi kursi pemerintahan.

J Kristiadi, peneliti senior Centre for Strategic and International Studies, mengatakan, Partai Golkar merupakan ”lawan” terberat Demokrat. Untuk mengalahkan Partai Golkar, Presiden Yudhoyono harus bertindak tegas. ”Yang dibutuhkan Yudhoyono adalah berbicara dengan setiap partai koalisi tentang kasus ini, dan selanjutnya bicara secara terbuka kepada masyarakat,” kata Kristiadi. (SF/DAY/HAR/NWO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com