Obat Herpes Cegah Perburukan HIV

KOMPAS.com — Obat aciclovir yang biasa dipakai dalam terapi penyakit herpes ternyata efektif untuk memperlambat perburukan infeksi HIV pada orang-orang yang terinfeksi dua penyakit ini. Penelitian terhadap 3.300 pasien di Afrika menunjukkan, obat herpes ini memperlambat perburukan penyakit hingga 16 persen.

Sejumlah peneliti dari University of Washington secara khusus melakukan penelitian pada orang yang terinfeksi HIV-1, tipe infeksi yang paling sering dialami. Orang-orang yang terinfeksi HIV-1 pada umumnya juga terinfeksi virus herpes simpleks tipe 2 atau herpes genital.

Beberapa riset sebelumnya menunjukkan, membiarkan virus herpes menyebabkan tertekannya kadar HIV, tetapi belum diketahui bagaimana hal ini bisa memperlambat penyakit.

Dalam penelitian terbaru ini 3.300 responden secara acak diberikan aciclovir dua dosis setiap hari atau pil placebo. Kemudian kesehatan mereka dipantau selama dua tahun. Pada akhir penelitian, 284 responden yang mendapat acicolovir dan juga obat-obatan HIV, kadar CD4-nya turun drastis, yang berarti kondisinya memburuk, dibandingkan dengan 324 responden yang mendapat pil placebo. Jumlah CD4 mencerminkan kesehatan sistem kekebalan tubuh.

Para ahli menegaskan, pengobatan pasien terinfeksi HIV dengan obat antiretroviral (ARV) mungkin memiliki dampak lebih besar untuk mengurangi perburukan penyakit. Akan tetapi, pengobatan herpes mungkin akan memberikan manfaat tambahan, khususnya untuk orang yang tidak mencapai sukses dengan terapi ARV.

"Perlu ada pembuktian lebih lanjut apakah penekanan virus herpes hanya efektif pada pasien yang tidak memenuhi syarat keberhasilan terapi ARV," kata Dr Jairam Lingappa.

Gus Cairns, editor jurnal HIV Treatment Update, mengatakan, ada alasan biologis yang harus dibuktikan bahwa obat herpes akan membuat mereka lebih tahan pada virus HIV. "Yang menggembirakan adalah aciclovir obat yang murah, nontoksik, dan gampang didapatkan di mana-mana. Jadi, pasisen HIV punya kesempatan mendapat obat yang murah," katanya.