Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sulit Lagi Memahami Tangisan Bayi

Kompas.com - 01/03/2010, 14:43 WIB

KOMPAS.com - Mendengar tangis bayi yang tak henti-hentinya kerap membuat kita menjadi stres. Enggak jelas banget deh, apa maunya si bayi. Apakah ia haus, lapar, mengantuk, kepanasan, atau apa?

Memahami kegelisahan ibu maupun bayinya ini, para ilmuwan Jepang mengembangkan suatu teknologi baru dalam bentuk monitor yang dapat menerjemahkan tangisan bayi. Alat ini bekerja dengan merekam suara tangisan bayi dan keadaan emosinya saat itu. Rekaman ini akan menyimpulkan suatu formula sederhana untuk menerjemahkan apa sebenarnya yang diinginkan bayi sehingga membuatnya begitu kesal.

Tim dari Muroran Institute of Technology, di Hokkaido, Jepang, ini mengklaim bahwa mereka telah berhasil membedakan antara tangisan karena rasa sakit dan tangisan lainnya. Kini hanya tinggal menunggu waktu sampai jenis tangisan yang lain tersebut bisa mereka identifikasikan.

"Seperti yang diketahui para orangtua baru, bayi punya metode yang sangat kuat untuk menunjukkan keadaan emosi mereka, yaitu menangis," kata Prof Tomomasa Nagashima, yang terlibat dalam studi tersebut.

Sayangnya, masih menurut Nagashima, buku-buku pengasuhan anak tidak menawarkan petunjuk bagaimana membedah makna tangisan bayi.

"Teknik ini suatu saat akan dijadikan suatu perangkat elektronik portable atau aplikasi yang dapat membantu orangtua dan pengasuh memutuskan, tindakan apa yang harus diambil ketika anak mereka menangis," katanya.

Entah sebesar apa akurasi perangkat penerjemah tangisan bayi ini. Bila memang ada, tentu akan sangat meringankan beban para ibu. Meskipun begitu, seni mengasuh bayi tentu tak akan selengkap bila kita belajar sendiri memahami tangisan bayi secara alami. Bagaimana menurut Anda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com