Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelaki Perlu Mengubah Citra Dirinya

Kompas.com - 19/03/2010, 18:51 WIB

KOMPAS.com - Kasus KDRT kebanyakan menjadikan perempuan sebagai korban, dan lelaki sebagai pelaku kekerasan. Gerakan Laki-laki Baru menyebutkan lelaki perlu terlibat untuk lebih peduli terhadap realitas perempuan ini.

Lantas bagaimana caranya? Prinsipnya lelaki perlu menjadi dirinya dan tak perlu merasa "gagal" ketika tak mampu memenuhi citra ideal kelelakian. Lelaki pun bisa membangun citra dirinya yang lebih adil, dan bukan idealisasi lelaki yang hanya menjadi beban dan mendorongnya untuk menjadi pelaku kekerasan. 

"Lelaki ideal bukan final. Lelaki dikondisikan sesuai dengan nilai-nilai yang dikonstruksikan secara sosial seperti harus six pack dan lainnya. Citra yang dibuat secara sosial untuk lelaki ini bisa diubah," papar Nur Iman Subono, inisiator Gerakan Laki-laki Baru, dalam sebuah seminar beberapa waktu lalu.

Pria yang tak mampu memenuhi citra ideal ini kemudian merasa malu dan tidak percaya diri. Pria yang merasa tidak sempurna secara fisik menjadi rendah diri. Kebanyakan, pria lantas menggunakan kekuatan yang terbentuk dalam dirinya untuk melakukan kekerasan demi menutupi rasa kegagalan tersebut. Targetnya, perempuan.

Pembentukan citra lelaki baru ini harus dimulai dari lelaki itu sendiri. Karena selama ini gerakan perempuan sudah banyak memberikan penyadaran ini, namun tanpa partisipasi lelaki rasanya belum lengkap.

Boni mencontohkan, sejumlah negara di Asia Tenggara sudah membangun citra lelaki dan membantu lelaki mengenali citra yang lebih adil. Di Thailand misalkan, terdapat hotline for gentlement. Lelaki bisa menghubungi saluran komunikasi ini jika membutuhkan konseling untuk membantunya mengatasi dirinya, atau bahkan mengontrol dirinya dari perilaku kekerasan.

"Citra ayah yang egaliter dan demokratis juga mulai dibangun sebuah majalah di Singapura," kata Boni.

Bagaimana dengan Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com