Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abaikan Dehidrasi

Kompas.com - 08/04/2010, 03:53 WIB

Air begitu penting bagi tubuh. Namun, kerap kali unsur sumber kehidupan itu terlupakan atau kurang diperhitungkan dalam asupan sehari-hari. Bambang (50), warga Kampung Baru, Jakarta Utara, ketika ditanya berapa banyak air putih/murni yang diminumnya sehari-hari, langsung terdiam, berpikir. Indira Permanasari

Tidak tahu pasti, sih. Biasanya, saya minum tergantung kondisi badan saja. Kalau sakit, minumnya lebih banyak,” ujar Bambang.

Warga lainnya, Yaniati (38), melontarkan jawaban senada. ”Saya biasanya minum kalau sedang haus. Biar enggak seret tenggorokan,” ujarnya. Bagi Yaniati, air lebih sebagai pelengkap makanan. Kedua warga itu mengaku tidak kesulitan mendapatkan air minum. Mereka membeli air isi ulang Rp 3.500/galon.

Kurang diperhitungkannya konsumsi air itu tecermin dalam penelitian The Indonesian Hydration Study (Thirst). Ditemukan, 46 persen remaja dan orang dewasa mengalami dehidrasi ringan atau kekurangan air tubuh. Makin ke bagian timur Indonesia, kondisinya semakin parah lantaran akses terhadap air bersih terbatas. Penelitian dilakukan pada urine di laboratorium dari 1.200 sampel di Jakarta, Lembang, Surabaya, Malang, Makassar, dan Malino.

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, sekaligus peneliti Thirst, Prof Hardinsyah, berpendapat, masyarakat kerap tidak tahu pentingnya konsumsi air. ”Permasalahan lain, ada kesulitan akses pada air secara fisik dan ekonomi. Kondisi alam, dan minimnya infrastruktur memengaruhi akses air bersih,” ujarnya dalam Simposium bertajuk ”Hydration and Health” yang diadakan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) akhir Maret lalu.

Berdasarkan data Departemen Pekerjaan Umum, pelayanan air minum melalui perpipaan di kota besar 45 persen, di desa 10 persen, dan secara nasional 24 persen. Biasanya masyarakat mendapat air dari sumur bor yang tercemar karena lingkungan perumahan padat atau membeli air gerobak/jeriken yang mahal. (Kompas, 20 Maret 2009).

Padahal, air sangat penting bagi tubuh. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Kandungan air dalam tubuh bayi baru lahir 80 persen, pada tubuh orang dewasa normal 70 persen, dan orang lanjut usia 50 persen. Bahkan, kandungan air dalam janin 100 persen. Organ-organ tubuh pun sarat dengan air. Kandungan air dalam organ tubuh, seperti otak, ginjal, jantung, dan paru-paru, masing-masing berkisar 70-80 persen. Tak mengherankan jika air sangat penting bagi tubuh. Semua sistem tubuh bergantung pada air. Tanpa air, reaksi biologi dalam tubuh tak dapat terlaksana. Tubuh tidak dapat memproduksi air sendiri secara memadai lewat metabolisme, yakni hanya sekitar 20 persen sehingga membutuhkan asupan dari luar.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Rachmi Untoro mengatakan, secara umum air bermanfaat untuk mengatur suhu tubuh, melumasi sendi, melembapkan jaringan mukosa (mulut, mata, dan hidung), meringankan beban ginjal, dan membawa zat gizi.

Menjaga keseimbangan air

Tubuh manusia cerdas dalam menjaga keseimbangan air. Rasa haus, misalnya, merupakan mekanisme alami mempertahankan asupan air dalam tubuh. ”Pada saat haus, sebetulnya tubuh sudah kadung kekurangan air. Minumlah sebelum merasa haus,” ujar Hardinsyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com