BANDUNG, KOMPAS.com — Kondisi kefarmasian Indonesia membutuhkan perbaikan. Utamanya, pelayanan di apotek dan distribusi obat.
"Pelayanan dan distribusi obat di apotek sering kali tidak dilakukan apoteker. Hal itu menyebabkan tidak tersampaikannya informasi obat kepada masyarakat," ujar pengurus Ikatan Apoteker Indonesia, Ita Hutagalung, dalam Pengambilan Sumpah dan Pelantikan 44 Apoteker Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) 2009/2010, Rabu (12/5/2010).
Ita mengharapkan, hal ini mendapatkan perhatian semua pihak. Secara klinis, kemungkinan pasien dirugikan karena tidak mengetahui obat mana yang cocok, murah, dan berkualitas. Dekan Sekolah Farmasi Tutus Gusdinar mengatakan, perlu dorongan pemerintah agar apoteker bisa berperan maksimal sebagai narasumber konsumsi obat masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.