Kedua budaya tersebut dapat dipadukan, lanjutnya, karena masih berpijak dalam satu nilai, yaitu tradisi.
Dalam keikutsertaan mereka pada SIPA 2010 di Kota Solo, Jawa Tengah, yang diadakan pada 16 hingga 18 Juli 2010, Kelompok Lambangsari membawakan sebuah rangkaian pementasan yang berjudul Kochi, yang berarti angin dari timur atau angin musim semi dalam bahasa Jepang.
"Dalam pementasan yang menampilkan empat lagu, seperti 'Sakura-Sakura', 'Kokiriko-bushi', 'Tanchame', dan 'Abi-shongane', Lambangsari memberikan suguhan permainan musik gamelan dengan dipadukan alat musik Jepang, seperti koto (kecapi), kokyu (rebab), dan rin (lonceng)," kata Kayo.
Pada lagu "Sakura-sakura", terdengar adanya persamaan antara bunyi dari harmonisasi alat musik Jepang dengan nada-nada lagu Sunda, "Madenda".
Tak hanya pada lagu "Sakura-sakura", persamaan-persamaan suara dan nada juga dapat didengarkan dari lagu "Tanchame" yang juga dimainkan dengan tangga nada lagu khas Okinawa yang juga memiliki kemiripan dengan tangga nada pelog dari gamelan Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.