Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Tips Hindari Kebocoran Gas

Kompas.com - 31/07/2010, 12:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — "Tabung melon" menjadi sorotan. Setelah tiga tahun didistribusikan, tabung elpiji 3 kg itu kini menimbulkan petaka. Apa tips aman agar tak menjadi korban kebocoran gas?

Direktur Logam Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, peristiwa yang terjadi sesungguhnya bukanlah ledakan tabung. Dijelaskannya, tabung melon yang berbahan baja memiliki ketebalan antara 2-3 milimeter. Tabung akan meledak jika mendapatkan tekanan hingga 110 atmosfer.

"Sementara yang tabung 3 kg tekanannya hanya 7-8 atmosfer, kalau diisi penuh. Jadi tidak mungkin tabung meledak. Tabung sudah aman berlipat-lipat," papar Putu saat mengisi diskusi Polemik "Nasib Konversi Elpiji" di Jakarta, Sabtu (31/7/2010).

Peristiwa-peristiwa yang terjadi, kata Putu, disebabkan adanya tabung-tabung gas yang dioplos. Tindakan ini menyebabkan adanya peluang kebocoran pada bagian katup tabung. Oleh karena itu, Putu mengimbau agar masyarakat memerhatikan serta memastikan segel dan katup tabung gas yang dibelinya dalam kondisi baik.

"Katup itu ada di bagian atas tabung, berhubungan dengan regulator dan selang. Regulator itu berfungsi menurunkan tekanan sampai 28 milibar. Untuk pastikan tidak bocor, kondisi katup harus baik. Kalau terima tabung tidak ada seal atau segel, itu menunjukkan bekas dioplos dan menyebabkan kebocoran. Jangan diterima jika segelnya rusak," kata Putu.

Pengoplosan gas biasanya dilakukan dengan mencolok bagian katup sehingga menyebabkan pegas katup rusak. "Masyarakat harus paham, hanya menerima tabung yang bersegel. Jangan mau terima tabung tak bersegel," ujarnya lagi.

Saat ini, menurut Putu, Pertamina juga tengah merancang segel yang tidak bisa dipalsukan. Masyarakat juga diingatkan untuk menyimpan segel dari tabung yang dibeli. Biasanya, di segel itu tercantum nama agen. Dengan demikian, jika terjadi sesuatu yang tidak benar, tabung tersebut bisa dikembalikan.

Tips lainnya bisa juga dilakukan dengan merendam tabung di dalam air untuk mengetahui apakah tabung mengalami kebocoran atau tidak. Putu juga mengingatkan, pemasangan regulator dan selang harus dipastikan sudah dilakukan dengan benar.

"Sering kali dilakukan asal-asalan. Ada yang pakai karet. Jangan sampai melakukan hal yang seperti itu. Regulator juga harus bersih, jangan terkontaminasi atau diletakkan di tempat kotor," kata Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com