Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meleleh dalam Kelembutan "Pancake"

Kompas.com - 31/07/2010, 21:54 WIB

KOMPAS.com - Asli, rasanya enak banget. Itu komentar salah seorang teman ketika pertama kali mencicipi Blueberry Cheese Pancake di Pancious Pancake House, Mal Kelapa Gading 3. Awalnya pancake disantap sebagai sarapan. Kini berbagai macam pancake diciptakan untuk disantap kapan saja.

Rabu (28/7) lalu, kami mendapat tugas liputan di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Perut keroncongan membawa kami bertiga singgah ke Pancious Pancake House dari seabrek restoran di kawasan wisata kuliner Jakarta Utara itu.

Memasuki restoran itu, ada keraguan di hati karena pancake bukanlah makanan yang cocok untuk makan siang. Maklum, kedua rekan saya adalah laki-laki asli Melayu, yang merasa belum makan kalau belum bertemu nasi.

Kami memilih duduk di sofa warna merah di ruang bebas asap rokok. Di atas meja tersedia satu teko mungil berwarna merah berisi sirup maple.

Ya, kalau menyantap pancake harus dengan sirup maple, sirup yang terbuat dari pohon maple yang banyak tumbuh di Kanada. Roti pancake yang lembut terasa nikmat jika disantap dengan basuhan sirup maple yang manis.

Namun, rupanya menyantap pancake dengan sirup maple sudah menjadi pakem lama. Dalam buku menu Pancious Pancake House beragam jenis pancake tersedia di sana, baik yang rasanya manis (sweet pancake) maupun asin (savoury pancake). Tersedia pula pancake original, yakni pancake dengan sirup maple dan butter.

Menurut Kamal Firdaus, Manager Restoran Pancious Pancake House Mal Kelapa Gading, pelanggan lebih menyukai pancake dengan beragam topping ketimbang pancake original.

”Sekitar 70 persen pelanggan kami memilih sweet pancake dengan beragam topping. Sisanya, memilih savoury pancake. Pelanggan sangat suka pancake dengan es krim yang meleleh di atasnya,” kata Kamal.

Salah satu menu pancake dengan es krim adalah Blueberry Cheese Pancake. Dua lembar pancake bersiram es krim vanili, krim keju, dan selai blueberry lengkap dengan butiran buahnya yang asam manis.

”Blueberry Cheese Pancake menjadi salah satu menu favorit pelanggan. Selain itu, pelanggan juga menyukai Caramelized Banana, Coco Berry, dan Coco Balleys,” kata Kamal.

Jika bosan dengan pancake, pelanggan dapat menggantinya dengan waffle.

Savoury pancake
Untuk savoury pancake, menu favorit pelanggan adalah Beef Bacon & Egg Pancake, Bolognaise Pancake, Smoked Beef Pancake, dan Sausage & Salami Pancake.

Beef Bacon & Egg Pancake berisi dua lembar pancake, beef bacon (daging sapi asin), jamur, telur ceplok, saus keju, dan keju mozzarella. Pelanggan boleh memilih telur matang atau setengah matang.

Jika memilih telur setengah matang, saat disantap, kuning telur akan pecah dan meleleh di atas pancake nan hangat. Rasanya, hmmm... memang hidangan ini pantas menjadi favorit. Ketika kami menggigit pancake itu, potongan beef bacon, keju dan jamur, plus lelehan kuning telur, sensasi cita rasa gurih dan asin nan legit memenuhi rongga mulut.

Di tempat lain, pancake pun tampil bervariasi dengan rasa dan olesan plus isian beragam. Tentu saja semua tersaji cantik lagi menggoda.

Pastinya, itu yang membuat saya bingung ketika membuka daftar menu di Mr Pancake di Pejaten Village, Jakarta Selatan. Di situ terpampang aneka pancake yang kelihatannya lezat.

Mr Pancake di Pejaten Village adalah satu dari beberapa restoran bernama sama yang ada di Puri Mall, Pluit Juction, Setiabudi I, dan satu lagi akan dibuka di Artha Gading, Agustus mendatang.

Head Cook Mr Pancake Euis Raisyita (28) mengatakan, di gerainya pancake yang paling banyak diminati adalah Pancake Platter, Butterfly, Coco Fruity, serta Mango Blast. ”Satu porsi Pancake Platter berisi enam pancake kecil dengan topping berbeda. Jadi, tinggal memesan satu, dapat mencicipi enam rasa sekaligus,” ujar Euis.

Dia menambahkan, meski ukuran pancake berbeda, sesungguhnya berat pancake dalam setiap porsi menu sama, yakni 150 gram.

Ada lagi Butterfly, yaitu pancake dengan selai yang disajikan bak sayap kupu-kupu. Biasanya, anak-anak menyukai sajian tersebut. Mereka tergoda dengan penampilannya. ”Saya memesan seporsi Butterfly karena ukuran pancake-nya lebih kecil. Namun, ternyata tetap saja saya kewalahan menghabiskannya,” kata Indri (34), pengunjung asal Pancoran, Jakarta Selatan.

Dia datang bersama dua rekannya semasa di SMA Negeri 7, Solo, Jawa Tengah, yakni Susi Arief (34) dan Lia Zalfika (34).

”Saya memilih Angel Delight karena saya suka cokelat. Saya juga pernah menyantap Durian Pancake. Enak,” kata Susi yang tinggal di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.

Indri menjelaskan, dia memilih pancake karena tidak bisa membuat pancake sendiri.

”Pernah membuatnya, tetapi hasilnya kurang empuk. Padahal, saya sudah mengikuti resep di buku dengan cermat,” kata Indri seraya tertawa.

Manager Restoran Mayang Suki dan Pancake di Jalan Suryo 42, Jakarta Selatan, Hilda Siregar mengatakan, di tempatnya banyak pengunjung memesan Kiddy Coins.

”Ukuran pancake kecil dan banyak. Dihidangkan bersama buah segar, yakni apel, pisang, stroberi, dan persik, serta bertabur kayu manis, serpihan almond, kismis, plus es krim,” ujar Hilda.

Lain halnya di Gelato Bar di Dharmawangsa Square. Di situ hanya ada pancake manis. ”Ketika restoran ini berdiri tahun 2003, hidangan utama kami adalah gelato yang mirip es krim, tetapi rendah lemak. Kami memiliki 42 rasa gelato dan semuanya dapat disantap bersama pancake,” kata Jessie Gouw (27), Manager Operasional Gelato Bar.

Selesai menyantap pancake, kami baru menyadari ternyata nendang juga makan pancake.

(M Clara Wresti/Ida Setyorini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com