Sebelumnya, Indonesia sudah kehilangan Sony Dwi Kuncoro yang juga mengalami cedera punggung. Sony bahkan diputuskan tidak diberangkatkan ke Paris.
Padahal, peluang Indonesia untuk mendapat gelar dari tunggal putra datang dari kedua pemain ini. Dibandingkan dengan Taufik, Sony dan Simon mendapat hasil undian yang lebih menguntungkan.
Mereka tergabung di grup bawah dan terhindar dari pertemuan dengan pemain-pemain papan atas pada babak awal, seperti Lee Chong Wei, Lin Dan, Bao Chunlai, Kenichi Tago, atau Park Sung-hwan.
”Ya, memang cukup disayangkan Simon harus mundur. Dia tidak bisa main setelah mendapat cedera punggung saat melawan pemain Polandia, Przemislaw Wacha, pada putaran pertama,” kata Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto yang mendampingi tim Indonesia di Paris.
Mundurnya Simon memberi jalan bagi Hsueh Hsuan Yi. Pemain Taiwan ini tak perlu berkeringat untuk melangkah ke babak ketiga. Dia akan menantang unggulan sembilan dari Thailand, Boonsak Ponsana.
Sementara itu, Taufik masih bertahan setelah di pertandingan babak kedua kemarin mengalahkan pemain Taiwan, Hsieh Yu Hsin. Meski menang, hasil itu tidak didapat dengan mudah.
Juara Olimpiade Athena tahun 2004 dan juara dunia tahun 2005 ini dipaksa bermain tiga gim sebelum memastikan kemenangannya.
Setelah kalah 19-21 pada gim pertama, Taufik kemudian memperbaiki permainannya untuk menyamakan kedudukan dengan kemenangan 21-19.
Pada gim ketiga, Taufik tampil lebih percaya diri dengan tidak memberi kesempatan lawannya untuk berkembang. Pemain yang sudah tidak bergabung di pelatnas Cipayung ini menang mudah 21-9 sekaligus memastikan langkahnya di babak perdelapan final.
”Saya sedikit di bawah tekanan di gim pertama. Di gim kedua saya mulai menemukan irama permainan meski sedikit terkejut ketika dia bisa menyamakan kedudukan menjadi 19-19,” kata Taufik.
Pada babak perdelapan final, Taufik akan menghadapi tantangan dari pemain Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk. Jika menang, Taufik kemungkinan akan berhadapan dengan
Sementara itu, Lin Dan melangkah mulus ke babak perdelapan final dengan mengalahkan pemain peringkat ke-49 dunia dari Swedia, Henri Hurskainen, 21-13, 21-15.
Pada babak perdelapan final, pemain nomor satu China ini kemungkinan menghadapi rekan senegaranya, Bao Chunlai. Pada turnamen All England tahun ini, Bao Chunlai menjadi pemain yang menyingkirkan Lin Dan.
”Kami sama-sama hafal dengan gaya permainan masing- masing. Saya cuma butuh istirahat sebelum membuat persiapan menghadapi dia,” kata Lin Dan.
Bagi Lin Dan, jika berhasil juara, dia akan menjadi pemain tunggal putra pertama yang berhasil juara empat kali secara beruntun.
Di tunggal putri, Indonesia sudah tidak memiliki wakil setelah Adriyanti Firdasari takluk dari pemain Korea Selatan, Kim Moon-hi. Firda kalah dalam pertandingan tiga gim, 21-13, 15-21, 18-21.
Sebelumnya, Indonesia juga sudah kehilangan Maria Febe yang dikalahkan pemain Jepang, Eriko Hirose.
Di sektor ganda putra, pasangan pemain pelatnas Yonathan Dasuki/Rian Sukmawan kembali meraih kemenangan dan memastikan satu tempat di babak perdelapan final. Yonathan/Rian menang atas pasangan Jerman, Kristof Hopp/Johannes Schottler, 21-14, 21-23, 21-18.
Namun sayangnya, pada babak perdelapan final, Yonathan/Rian kemungkinan akan menghadapi pasangan Indonesia lainnya, Markis Kido/Hendra Setiawan, yang sampai berita ini diturunkan masih bertanding melawan pasangan Polandia.
Satu wakil Indonesia lainnya, yakni pasangan pemain nonpelatnas Alvent Yulianto/Hendra AG, sudah tersingkir setelah ditaklukkan oleh pasangan Singapura.