Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tas Gitar Menjadi Pemenang Kompetisi Trashion

Kompas.com - 11/10/2010, 16:59 WIB

KOMPAS.com - Minggu (10/10/2010) lalu, Bandung luar biasa teriknya. Di sepanjang jalan Taman Sari menuju kompleks kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) terjadi kemacetan yang parah. Mobil, motor, sepeda, penjaja kaki lima, dan pejalan kaki, seolah berebut tempat. Nyaris tak sejengkal area pun tersisa. Kendaraan yang masuk-keluar area parkiran di sekitar area kompleks kampus menimbulkan simpul kemacetan yang lumayan membuat stres para pengemudi.

Pada tanggal "keramat" tersebut tengah digelar Pasar Seni ITB. Kegiatan yang bertitel seni, budaya, dan kreativitas ini, hanya sehari, pukul 08.00-18.00. Pasar Seni ITB ini juga hanya terjadi empat tahun sekali. Wajar jika warga Bandung maupun luar Bandung begitu antusias mendatangi area ini. Sebab bila tak sempat berkunjung hari Minggu lalu, harus menunggu empat tahun lagi.

Sebagai salah satu rangkaian acara, digelar final Trashion Design Contest 2010. Kompetisi ini diadakan PT Unilever Indonesia untuk mengajak desainer muda dari perguruan tinggi dan sekolah desain di Indonesia untuk menciptakan karya Trashion, yaitu barang-barang untuk digunakan sehari-hari yang dibuat dari bahan plastik bekas kemasan produk Unilever multi layer. Karya yang yang kreatif dan aplikatif tentu membuka peluang untuk diproduksi massal. Dengan demikian, program ini bisa merangsang minat kewirausahaan, selain tentunya menjadi sarana untuk menjaga lingkungan.

Sekadar info,  program Trashion merupakan bagian dari kampanye Green and Clean, yang merupakan bentuk tanggung jawab Unilever terhadap limbah kemasan plastik. Melalui proses pemilahan, sampah kering dimanfaatkan ulang untuk dijadikan barang-barang fashion yang bisa digunakan sehari-hari.

Masyarakat diajak untuk memberdayakan diri dengan ikut belajar membuat produk Trashion. Banyak dari mereka yang berhasil meningkatkan taraf hidupnya. Saat ini saja, sudah terbentuk 73 sentra UKM Trashion di Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Makassar, dan tahun ini bertambah di Medan dan Bandung. Rata-rata kapasitas sampah yang diterima per bulan mencapai 1 ton, dan menghasilkan 23.000 produk Trashion. Bayangkan, betapa besar peran para perajin Trashion ini demi menyelamatkan lingkungan.

Sepuluh karya final
Trashion Design Contest 2010 yang mengambil tema "Art of Waste" ini diikuti mahasiswa perguruan tinggi di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. Tak kurang dari 90 karya desain Trashion dari 43 mahasiswa diterima oleh panitia. Karya tersebut lalu dinilai oleh tim dewan juri yang terdiri atas Ichwan Thoha, Yoris Sebastian, serta perwakilan dari UKM Trashion dan Yayasan Unilever Indonesia.

Dari seleksi dewan juri, terpilih 9 finalis dengan 10 karya (Ivana Sumali, finalis dari Arva School of Fashion Surabaya, berhasil meloloskan dua karya). Sepuluh karya ini ditampilkan di babak final untuk memperebutkan posisi juara I, dua posisi runner-up, dan juara favorit, yang merupakan pilihan pengunjung Pasar Seni ITB.

Pukul 14.00 siang itu, para finalis diminta melakukan proses produksi dari desain mereka, dibantu oleh UKM Trashion Jakarta, lalu memeragakan karyanya. Karya-karya yang masuk cukup mengejutkan dari segi variasi dan desainnya. Terlihat, mahasiswa dari luar Bandung dan Jakarta pun sudah mampu bersaing dari segi kreativitas.

"Sebagai desainer yang turut berpartisipasi dalam pengembangan konsep desain Trashion agar bisa dipakai sehari-hari, saya merasa senang bahwa kini desainer-desainer muda juga bisa mendapatkan kesempatan melalui kegiatan ini untuk mengembangkan bakat mereka, sekaligus memberi warna kemajuan bagi produk Trashion agar lebih mempunyai daya pakai, daya jual, inovatif, edgy, maupun stylish," tutur Ichwan Thoha, desainer muda yang menjadi salah satu juri.

Untuk bisa memenangi kompetisi yang digelar sejak September ini, finalis harus memenuhi kriteria penjurian yang meliputi kreativitas, yaitu bagaimana orisinalitas ide dan konsep dasar desain; kemudian faktor kegunaan, yaitu seberapa besar manfaat barang yang akan dirasakan oleh konsumen; dan faktor ekonomis, yaitu terkait daya jual produk jika dihadapkan kepada selera konsumen.

Berdasarkan penilaian tersebut, akhirnya terpilih lima orang pemenang, yaitu Dimas Tri Anggodo dari STIKOM Interstudi (desain tas gitar, Juara I), Tri Juni Lisa P. W.  dari LaSalle College International Surabaya (tas gantungan baju, Runner-up 1), Sandy Romantic dari Univesitas Indraprasta PGRI (single chair, Runner-up 2), Regina Devisiswani dari Universitas Mercu Buana Jogjakarta (tenda, Juara Favorit), dan Ivana Sumali dari Arva School of Fashion Surabaya (hand bag, Most Artistic).

Para pemenang berhak mendapatkan hadiah berupa uang senilai Rp 1.000.000 hingga Rp 10.000.000. Tentu, kemenangan ini hanya merupakan awal dari kreativitas para peserta selanjutnya. Bukan tak mungkin kelak, melalui kerjasama dengan Unilever, mereka bisa menjadi wirausahawan sukses melalui produk-produk Trashion-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com