Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pornografi Sudah Menggelora Ribuan Tahun Lalu

Kompas.com - 10/11/2010, 15:05 WIB

Penemuan video pun mengikuti jalan serupa. Tahun 1896, pembuat film dari Perancis menciptakan film bisu porno berdurasi pendek. Isinya adalah aktris film beradegan tari telanjang. Baru pada tahun 1900, film seks yang termasuk hard core muncul. Film-film itu kebanyakan memakai aktor yang sudah tua, tetapi beradegan seks sesungguhnya.

Selama bertahun-tahun film-film porno itu berjalan stagnan, baik dalam hal kualitas maupun isinya. Baru pada tahun 1970-an, terjadi pergeseran sebagai imbas masyarakat yang lebih terbuka menerima sensualitas. Perkembangan internet dan kamera digital ikut berpengaruh pada produksi film-film porno.

Menurut sebuah penelitian tahun 1994, diketahui bahwa 48 persen orang yang mengunduh film porno menyukai bentuk seksual yang tidak lazim, misalnya, hubungan seks dengan binatang, inses atau paedofilia. Hanya kurang dari 5 persen yang mengunduh film seks yang dilakukan lewat vagina. Diduga masyarakat mencari di internet hal-hal yang tidak mereka temukan pada majalah dan film porno biasa.

Kini, pornografi bisa dengan mudah ditemukan di internet meski angka pasti penjualan materi pornografi ini masih misteri. Menurut sebuah riset, diperkirakan angka penjualan majalah, alat bantu seks, dan film porno per tahunnya mencapai 6 miliar dollar AS.

Usaha untuk membungkam materi pornografi sendiri masih terus berlangsung sejak era Victoria dan tampaknya belum akan mencapai kata akhir dalam waktu dekat. Kecuali jika orang mulai berhenti melihat foto atau gambar orang lain dalam kondisi telanjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com