Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AIMI: Jangan Ragukan ASI Eksklusif 6 Bulan

Kompas.com - 25/01/2011, 19:45 WIB

Unicef juga mematahkan teori Fewrell yang menyebutkan, mempercepat pemberian makanan untuk bayi dapat mengurangi alergi dan mampu memperkenalkan sayuran sehingga terhindar oleh obesitas. Padahal, pemberian makanan tambahan yang terlalu cepat—terlebih yang mengandung gluten—dapat mengakibatkan risiko kolik.

Alergi yang sudah dibawa karena keturunan belum tentu terhindar dengan pemberian makanan yang dipercepat. Hal ini tidak dapat digeneralisasi, diperlukan penelitian yang lebih dalam lagi di setiap masing-masing alergi.

Pengenalan makanan secepat mungkin, menurut Fewrell, dapat dilakukan dengan mengenalkan anak ke makanan yang pahit yang kemudian dapat mudah dan cepat mengenal sayuran sehingga mampu menghindari obesitas ketika besar nanti.

Hal ini dipatahkan oleh Unicef. Pengenalan rasa pahit kepada anak melalui ASI sangat bergantung dengan makanan yang dimakan ibunya. Memperkenalkan makan langsung untuk mencegah obesitas dinilai kurang relevan.

"Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang sehat, adekuat, dan buatan sendiri (tidak instan) adalah kelanjutan dari tahap ASI eksklusif, tentunya dengan tetap melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih," pesan AIMI dalam pernyataannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com