Serupa dengan Djoko, Sulis tak pernah ditanya pelanggannya soal susu berbakteri.
"Biasa saja, pelanggan tetap beli," katanya.
Sebelumnya, hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan banyak susu formula anak-anak dan makanan bayi mengandung bakteri Enterobacter sakazakii. Penelitian tersebut diserahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) serta Kementerian Kesehatan. Namun, hingga kini kedua lembaga tersebut masih kukuh tidak mau mengumumkan hasil penelitian IPB tersebut.
Badan POM bahkan menegaskan, seluruh susu yang beredar dan pernah diteliti Badan POM tidak ada yang mengandung bakteri E sakazakii. E sakazakii bukan merupakan mikroorganisme normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran, tikus, dan lalat merupakan sumber infeksi.
E sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, cokelat, kentang, sereal, dan pasta), lingkungan berair, serta sedimen tanah yang lembab. Beberapa bahan makanan yang berpotensi terkontaminasi bakteri E sakazakii itu antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.